Tuesday, October 28, 2008

Kepemimpinan Dan Aids

Memimpin Diri Sendiri Untuk Menghindari dan Menjauhi Penyakit Mematikan (HIV/AIDS)
Menjadi seorang pemimpin untuk bisa memimpin diri sendiri merupakan salah satu hal terberat dan tersulit yang harus dihadapi dan dilewati oleh semua orang terlebih khusus para pemuda-pemudi yang masih menempuh bangku pendidikan. Dalam menempuh bangku pendidikan banyak sekali godaan dan cobaan yang harus dihadapi dan dilewati yang semua itu merupakan ujian bagi diri kita. Beberapa fenomena fakta yang sering kita para pelajar alami dibangku pendidikan adalah mungkin saja hari-hari kita diajak untuk bolos, diajak mengisap rokok, diajak mengkonsumsi minum-minuman keras atau bahkan kita juga mungkin pernah diajak oleh teman kita untuk berhubungan badan dengan lawan jenis kita :))

Saat-saat kita diperhadapkan dengan berbagai peristiwa tadi mungkin akan timbul pertanyaan dalam diri kita kira-kira siapa yang akan saya dengar dan ikuti apakah mengikuti bisikan dari teman-teman :D dengan berbagi alasan karena kalau tidak berbuat takut dibilang ketinggalan zaman, dan takut juga dibilang tidak setia kawan ataukah saya mengikuti suara hati saya yang telah nyata-nyata mengatakan untuk menolak semua penawaran gombal yang bersifat sementara yang tidak membawah saya kepada keberhasilan. :)

Disaat berbagai peristiwa tadi menghampiri diri kita khususnya kita para pelajar biasanya salah mengambil keputusan dan lebih memilih melaksanakan bisikan dan tawaran teman kita dikarenakan kita mengaggap diri kita sudah dewasa dan bisa mengendalikan diri kita dan kita juga selalu berpikir apabila kita sudah melakukannya satu kali toh seterusnya kita akan sadar dan tidak akan lakukan lagi. Jadi factor utama yang membuat seseorang khususnya para pelajar yang masih menempuh pendidikan jatuh kedalam berbagai hal diatas dikarenakan pikirannya tentang kedewasaannya.

Biasanya anak muda yang hidupnya ogah-ogahan selalu berpikir pendek dan kurang kritis sehingga selalu saja mengambil keputusan yang salah dan tidak tepat. Hal itu dikemukan seorang pakar psikologi dari Amerika Serikat yaitu Daniel Golman. Dalam bukunya yang berjudul “Kecerdasan Emosional” disitu dikatakan bahwa kedewasaan seseorang bukan diukur dari besar dan kekarnya bentuk fIsik melainkan kedewasaan seseorang diukur dari bagaimana orang tersebut mampu menghadapi dan mampu menentukan arah hidup yang benar dari sekian banyak problem yang menimpah dan menghampiri hidupnya sepanjang waktu.

Dengan pernyataan tersebut menyadarkan kita bahwa bentuk fisik yang kekar dan besar bukan ukuran dimana kita telah menjadi seseorang yang dewasa, melainkan kedewasaan seseorang kita dapat mengukurnya dari bagaimana cara orang tersebut melewati berbagai persoalan dan problem dan menyelesaikannya dengan tidak mengalamai cacat. Cacat yang dimaksudkan disini adalah seseorang mampu menyelesaikan berbagai permasalahannya dengan tidak merusak dan menodai tubuh jasmaninya.

Tetapi melihat fakta yang terjadi dilapangan saat-saat ini adalah banyak anak muda menyelasaikan seluruh problematika hidupnya dengan berbagai macam barang-barang haram yang sama sekali tidak boleh digunakan atau dipakai. Barang-barang haram itu diantaranya seperti, mengkonsumsi minum-minuman keras, menggunakan atau memakai narkoba dan yang paling terhina adalah berhubungan badan dengan para Pekerja Sex Komersial (PSK). Mereka beranggapan dengan mamakai dan menggunakan berbagai macam barang tadi membuat berbagai problematika hidup mereka terselesaikan dengan begitu cepat. Padahal tidak dengan cara seperti itu malah menambah problematika hidup mereka.

Berhubungan sex saat ini bukanlah merupakan suatu hal yang tabu bagi kalangan pelajar khsusnya ditingakat Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan ada yang menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa layaknya suatu kebutuhan yang harus dilakukan tiap harinya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap memuaskan seluruh hidup mereka seperti mengunjungi tempat-tempat hiburan sambil menyapa para kupu-kupu malam, mengunjungi warung-warung internet yang ada dengan cara menyaksikan langsung tayangan yang berbau porno sekaligus merangsang alat kelamin mereka dan juga yang paling mudah dan gampang adalah mengajak cinta monyetnya untuk berhubungan langsung dengan alasan apabila ada terjadi apa-apa sang lelaki siapa mempertanggungjawabkannya dan yang terakhir pada kelas kakap adalah mengunjungi belok kanan di Samabusa. Bagusalah saat mengungjungi berbagai tempat tadi kalau saja berhubungan menggunakan kondom atau pengaman tapi apa jadinya kalau saja tidak menggunakan pengaman.

Banyak orang memahami dan berpengertian seseorang bisa tertular virus HIV kalau saja orang tersebut banyak kali melakukan hubungan badan, tetapi lain halnya dengan pendapat para dokter yang mengatakan bahwa sekali saja melakukan hubungan sex seseorang akan bisa tertular virus mematikan tersebut. Apa yang terjadi kalau saja virus mematikan tersebut menghampiri mereka khususnya mereka yang masih menempuh pendidikan. Bisakah mereka melanjutkan studi mereka untuk menjadi seorang pemimpin? bisakah rumah tangga mereka bahagia? apakah orang tua mereka yang telah bersusah payah mendidik, membina dan membesarkan mereka ketika melihat semua itu akan bangga dan senang ataukah mereka akan diaggung-agungkan oleh para kerabat dan sahabat mereka.

Berbagai pertanyaan tadi tentunya sangat mudah dijawab oleh setiap kita yaitu harapan mereka untuk hidup sudah tidak ada dengan demikian studi mereka akan terhenti dan putus, harapan untuk mempunyai istri dan anak-anak tidak tercapai karena siapa sih yang mau nikah sama orang yang telah terjangkit penyakit mematikan tersebut, kekecewaan dan hancurnya hati orang tua yang telah membesarkan, membina dan mendidik mereka dan yang terakhir mereka akan dikucilkan dan dipojokan baik dari teman dekat, tentangga maupun saudara dan kerabat mereka sendiri.

Kalau semua-semua sudah seperti diatas apalagi yang bisa dibuat, tentunya kita akan menjawab agar pulih dan normal kita lari saja ke medis yaitu mengkonsumsi obata-obatan agar memulihkan dan menyembuhkan penyakit yang diderita tersebut, tetapi perlu diketahui penyakit yang satu ini yaitu penyakit AIDS belum ditemukan obatnya. Yang sudah ada obatanya hanya untuk menahan agar virus didalam tubuh kita tidak berkembang. Dengan demikian kalau kita ingin untuk hidup terus menerus haruskah kita mengkonsumsi obat-obatan sepanjang hidup kita. Dengan demikian kira-kira berapa duit yang kita akan habiskan untuk membeli berbagai macam obat-obatan tadi. Baguslah kalau kita punya banyak uang tetapi kalau saja kita tidak memilki banyak uang apakah kita akan bertahan hidup.

Dengan mengetahui berbagi dampak yang ditimbulakan daripada mengidap AIDS tersebut kita sebagai orang yang diberikan pikiran, perasan dan akal budi harus dan bisa berpikir apa sih yang harus saya lakukan agar hal seperti diatas yaitu terjangkitnya penyakit AIDS tidak menimpah dan membelenggu diri kita. Salah satu jalan keluar yang teutama dan utama adalah kita tidak lari ke berbagai barang-barang yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terlebih khusus penyakit AIDS. Apa sih barang-barang atau perbuatan yang dapat menimbulkan timbulnya penyakit AIDS tentunya kita akan bertanya dalam hati kita apalagi yang pikirannya masih sangat primitiv tentang pendidikan dengan demikian akan saya uraikan beberapa perbuatan yang dapat menimbulkan penyakit AIDS selain berhubungan sex atau berhubungan badan.

Dua hal diantaranya adalah pertama melalui transfuse darah. Transfuse yaitu mendonor darah dan yang kedua adalah melaui jarum suntik. Jarum suntIk biasanya dipakai dimana-mana dan memiliki banyak kegunaan. Walaupun saya bukan seorang dokter yang memahami betul tentang penyakit AIDS saya akan usahakan untuk membeberkannya secara perlahan.

Transfuse darah adalah mendonor atau memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain. Biasanya hal ini dilakukan apabila seseorang membutuhkan darah. Tetapi akan berdampka lain dan membahayakan apabila seseorang yang mendonor darah tersebut telah mengidap virus HIV. Ketika orang tersebut mentransfusikannya kepada rekannya maka otomatis rekannya akan terjangkit pula. Yang diatas merupakan dibidang medis tetap lain halnya dengan pada pemuda-pemudia maupun masyarakat biasanya HIV tertular khususnya melaui darah saat ciuman atau bercumbu bibir. Disaat bercumbu bibir kalau saja diantara keduanya ada yang telah terjangkit maka saat berlangsung darah akan keluar dan dengan mudah sahabatnya tersebut terjangkit penyakit AIDS.

Jarum suntuk biasanya dipakai untuk menyuntik atau memindahkan cairan kedalam tubuh manusia terutama bagi mereka yang membutuhakan perawaatan namun sering kali jarum suntik juga sebagi salah satu wadah yang membuat seseorang bisa terjangkit penyakit AIDS. Hal ini disebabkan apabila jarum suntuk digunakan lebih dari satu kali seperti jarum suntik yang digunakan dari pasien satu digunakan lagi untuk pasien lain hal ini dapat menimbulkan terjangkitnya penyakit AIDS. Dengan melihat sekilas gambaran tentang bagaimana cara virus HIV merajalela membuat paradigma kita sedikit terbuka dan memahami tentang prosesnya.

Menurut beberapa pengamat factor utama yang membuat banyak orang mudah terjangkit dan tertular virus mematikan tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang AIDS. Dengan demikian siapapun yang membacanya baik orang berpendidikan (siswa, guru, dokter, polisi, dsb) maupun orang yang tidak berpendidkan kalu saja telah membaca artikel singkat tentang HIV/AIDS ini mari saya ajak kita bersama-sama menghidarinya dengan tidak melakukan berbagi hal yang dapat merusak citra diri kita saat ini maupun kedepannya. Dengan membaca ini juga semoga kesadaran kita tetap ada selagi bumi masih berputar.


Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...