Tuesday, August 11, 2009

Agama dan Gombalnya Manusia

OCTHO- Stop bicara banyak banggakan AGAMA sudah, kalau memang kenyataannya AGAMA jadi payung untuk baku bunuh. AGAMA jadi payung untuk jajah, tindas bangsa laen yang lemah, bahkan AGAMA jadi payung untuk saling menyalahkan kepercayaannya.

Konflik di Afganistan, Irak, Iran, bahkan di Indonesia sendiri dalang utamanya karena ribut persoalan AGAMA. Ribut soal siapa TUHAN-nya yng paling berkuasa, paling hebat, paling dasyat. akhirnya berkuasanya, hebatnya, dasyatnya TUHAN yang di yakini itu membuat semua punya mata hati buta. Bahkan pikiran tentng fakta, nyata dan realitasnya dunia jadi gelap gulita.

Di dunia ini tidak ada satu AGAMA-pun yng benar, di dunia ini tidak ada satu AGAMA-pun yng istimewa, di dunia ini tidak ada satu AGAMA-pun yng berkuasa. Bahkan di dunia ini, tidak ada satu AGAMA-pun yng paling sempurna. Semua terlalu di lebih-lebihkan, hanya untuk sebuah kepentingan status kehidupan diri sendir dan golongannya.

Yang ada di dunia ini hanya KEGOMBALAN manusia krn MEMBENARKAN, MENGISTIMEWAKAN, BAHKAN MENYEMPURNAKAN agamanya sendiri. Ini kesalahan, kebodohan, dan keserakaan terbesar manusia di muka bumi ini. Tetapi yang anehnya, dengan segala kebobrokan itu, manusia masih menggunakan pikiran “busuk” itu untuk tetap melebarkan sayap pengajarannya.

Trus perlu di pahami juga oleh semua kita, AGAMA tidak menyelamatkan seseorang. AGAMA tidakk merubah nasib seseorang, AGAMA tidak mentahirkan cacatnya sesorang bahkan AGAMA tidak akan membangkitkan nyawa seseorang yng telah meninggal. Mustahil, kalau ada yang bilang AGAMA dapat melakukan semua hal itu.

Semua tergantung kepada TUHAN mana yng dipercayai, TUHAN mana yang diandalkan, dan kepada TUHAN mana yang di yakini. TUHAN, atau ALLAH di dunia ini banyak, tinggal kau mau taat dan kau patuhi TUHAN atau ALLAH mana?? Bisa rutinitas, pekerjaan, kegemaran, bahkan kekasih jadi ALLAH.

Ingat Adolof Hitler, pembangkang paling bejat di dunia yng berencana memusnahkan bangsa Yahudi, dia adalah salah satu dari sekian banyak orng yang di besarkan di sebuah biara agama katholik (tempat suci). Dirinya dan kepercayaan kepada TUHAN-nya yng dia yakini membuat dia menjadi seorang pembunuh berdarah dingin sepanjang masa. Sampai saat inipun masih simpang siur, paham apa yng membawahnya menjadi manusia sedemikian jahat, walau banyak orang isukan paham Charles Darwin telah mengubah arah hidupnya.

Untuk apa bicara, bahkan debat soal agama, kalau kenyataannya AGAMA menciptakan manusia-manusia jahat dan bejat yang balik makan manusia lain yang lebih lemah. Noor Din M Top, gembong teroris yng menjadi lahapan media masa saat2 ini adalah satu dari sekian contoh, membela keyakinan, AGAMA, bahkan TUHAN-nya yng di anggap paling benar dan paling sempurna. Mati syait adalah keyakinan mereka, bahwa mereka akan bersama-sama dengan TUHAN-Nya di surga, karena menjadi seorang pahlawann

Terkait Krismuha yng di singgung dalam ulasan di Media Kompas beberapa waktu lalu, saya kira hanya salah satu dari beberapa usaha untuk meng-Islamkan manusia Papua dan tanahnya. Itu tidak masalah, yang penting agama itu tidak membuat manusia Papua tetap terjajah, bahkan tetap terbelenggu. Lanjutkan segala kegiatan amal yng di lakukan, kalau itu memang membangun masyarakat Papua.

STOP bahas kearah sana berlebihan, kita focus bahas ke tujuan yng lebih baik serta hakiki, dalam arti bukan soal itu tidak penting, tapi soal itu perlu di bahas pada kesempatan lain, karena hal ini kadang sedikut menganjal perjuangan yang sedang di gapai.

Mungkin begitu sobat2 perjuangan sekalian, kalau ada yang tersinggung dengan uraian ini, bahkan tidak terima dengan arah pikiran saya, mohon di maafkan, karena tidak ada manusia yng sempurna dalam menuturkan kata2, kita semua sedang belajar untuk mencapi kesempurnaan itu. Selagi Matahari masih menyinari pagi dan siang kehidupan kita, saat itu pula manusia harus menggaskan semua idenya untuk sebuah perubahan yng lebih mulia.

Sumber Foto koleksi pribadi, hasil jepretan saat2 masih belia dulu.




headerr

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...