Monday, March 22, 2010

Panitia MUA Intelektual dan Mahasiswa Moni Se-Indonesia Terbentuk

OCTHO- Hasil rapat umum yang berlangsung di Kampung Gerbang Sadu, Wadio, Sabtu (20/03) lalu berhasil membentuk panitia kecil untuk mensukseskan penyelenggaraan Musyawarah Umum Anggota (MUA) Intelektual dan Mahasiswa Moni Se-Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 12-16 Juni 2010 mendatang di Kabupaten Nabire.

Hasil kesepakatan bersama, mengangkat serta menentukan Marthen Tipagau sebagai Ketua Panitia Umum, Wakil Ketua: Musa Kobogau, Sekretaris; Ice Zonggonau, dan Bendahara: John Weya dan Anamaria Belau. Sedangkan Seksi-seksi yang terbentuk adalah, Seksi Usaha Dana; Perina Sani, S.Ap, Seksi Acara: Sofia Zonggonau, S.Kep, Seksi Perlengkapan: Oktovianus Kobogau, S.Sos, Seksi Kesekretariatan: Thomas Zonggonau, S.IP, Seksi Konsumsi: Regina Belau, SS, Seksi Dokumentasi dan Publikasi: Oktovianus Pogau, Seksi Dekorasi: Malon Miagoni, S.Pd, Seksi Keamanan: Kyilion Somou, SH, Seksi P3Kl: Yoseph Tipagau, S.Kep dan Stering Comite: Obed Nego Bagau, S.Th. Sementara anggota-anggota seksi di tentukan oleh masing-masing kordinator seksi yang telah terbentuk.

Salah satu inisiator sekaligus ketua Panitia, Marthen Tipagau, S.Sos saat di hubungi media ini mengatakan bahwa, pembentukan panitia MUA ini bertujuan untuk mensukseskan kegiatan musyawarah umum yang akan berlangsung pada bulan Juni mendatang. “Kami telah menginginkan salah satu wadah yang dapat mempersatukan seluruh kaum intelektual dan mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya, kami kira ini saatnya merencanakan itu,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Marthen, keinginan untuk membentuk sebuah wadah yang dapat mempersatukan intelektual dan mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya telah terpikirkan lama sejak tahun 2008 lalu, sebelum terbentuknya Kabupaten Intan Jaya. “kami tidak memilki kepentingan sama sekali dalam rencana pembentukan wadah ini, kami hanya ingin agar intelektual dan mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya bisa maju dan berkembang sama seperti saudara-saudara lain di luar Kabupaten Intan Jaya,” pungkasnya.

Selain itu, tujuan utama kami membentuk wadah ini, agar dapat menyatukan persepsi dari daerah-daerah (Biandoga, Dugindoga, Weandoga, Kemandoga termasuk Dumadama), sektor Agama, Marga dan Suku yang ada di Kabupaten Intan Jaya. “tujuan kami sebenarnya hanya mendukung program pembangunan yang pemerintah buat, dengan menyatukan segala perbedaan yang ada,” imbuhnya.

“Sebenarnya ide untuk membentuk sebuah wadah bagi kaum intelektual dan mahasiswa Moni sendiri di gagaskan pertama kali oleh beberapa anak asli Intan Jaya, seperti; Marthen Tipagau, Joshua Sani, Yeri Bagau, Ice Zonggonau, Malon Miagoni, Alpius Bagau, Daniel Zonggonau dan Yakob Nagapa. Kami saat itu begitu peduli dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat Moni di Intan Jaya” tegasnya.

Sementara itu, Yeri Bagau mengukapkan hal yang sama, dimana tujuan dan keinginan untuk membentuk sebuah wadah ini berlatar belakang dari berbagai peristiwa yang terjadi di Kabupaten Paniai (saat itu Intan Jaya belum terbentuk) dimana membuat orang Moni hanya menjadi penonton pembangunan, seperti jatah beasiswa bagi Mahasiswa Moni yang tidak pernah di berikan, penerimaan CPNS yang selalu tidak merata serta pengiriman jatah sekolah di beberapa perguruan tinggi negeri, salah satunya STPDN/IPDN yang sama sekali tidak pernah melibatkan anak-anak asli Intan Jaya, padahal banyak yang memilki kemampuan.

Selain itu juga menurut Yeri, beberapa contoh kasus keterpurukan yang di alami oleh Suku Amugme dan Kamoro di areal PT Freeport Indonesia, dimana hak-hak masyarakat setempat selalu di abaikan, ini juga mendasari lahirnya sebuah wadah bagi Kaum Intelektual dan Mahaiswa asal Intan Jaya “hak-hak masyarakat harus di perhatikan, kasus yang terjadi di Timika jangan sampai terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Kami juga mempunyai tugas untuk membicarakan sekaligus menjadi jembatan antara pemerintah daerah dan masyarakat,” urainya.

Marthen dan Yeri mengharapkan, untuk menyelenggarakan acara ini, perlu perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya, karena acara ini terselenggara dan berlangsung untuk mengangkat harkat dan derajat masyarakat Intan Jaya dan Kabupaten Intan Jaya sendiri. “Kami harap pemda bisa meresponi positif kegiatan yang akan kami selenggarakan nanti,” jelas keduanya mantap. (op)


Sumber: Koran Harian Papua Post Nabire

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...