Tuesday, June 02, 2009

Oktavianus Pogau : Ngajarin Pejabat Bikin Blog! (1)


Papua - Di tengah keterbatasan, justru berprestasi....itu luar biasa! Oktovianus Pogau, salah satu teman kita dari Papua yang udah terjun di bidang Jurnalistik ‘en pernah belajar internet sendiri. Sering diminta mengajari teman-teman, mahasiswa, bahkan pejabat untuk membuat blog. Remaja yang duduk di kelas 11 SMA Kristen Anak Panah, Nabire ini, punya semangat tinggi untuk membangkitkan Papua dari ketertinggalan.

Inilah kisahnya.....



Orang Tua Meninggal, Tetap berprestasi!


Dibalik prestasinya yang cemerlang. Oktavianus Pogau yang sering dipanggil Okto ini, menyimpan kenangan sedih tentang kedua orang tuanya. Tidak hanya berjuang melawan keterbatasam teknologi yang ada di Papua. Namun dia harus berjuang untuk meninggalkan masa lalunya yang mempunyai kenangan yang menyedihkan.

Dulunya, ayah kandung Okto adalah seorang kepala suku di lingkungannya. Ayahnya memiliki 7 istri. Melihat keadaan tersebut, kakaknya yang sudah terlebih dahulu menjadi pembina di Asrama PESAT yang didirikan oleh Ev Daniel Alexander, mengajaknya untuk tinggal di asrama.

Jarak antara asrama dan keberadaan orang tuanya sangat jauh. Untuk bertemu dengan orang tuanya, Okto harus menggunakan pesawat kecil milik Mission Avation Felowship (MAF) salah satu yayasan misi yang bekerja di Papua. Akibat jarak yang jauh, Okto kehilangan komunikasi dengan orang tuanya. Terkadang...Okto merasa kangen dengan mereka. Namun, ia hanya mendapat pelukan orang tua, hanya sebatas angan.

Suatu saat, Okto diberitahu kalo ayahnya meninggal saat dirinya kelas 5 SD. Padahal, ayahnya sudah meninggal sejak ia kelas 1 SD. Tak lama kemudian, ibunya menyusul. Okto diberitahu tentang kematian ibunya saat kelas 3 SMP. Padahal, ibunya sudah meninggal saat ia duduk di kelas 5 SD. Marah, sedih, kecewa yang dirasakan! Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya berserah. Demi sekolah, ia harus meninggalkan keluarga, dan itulah perjuangan hidupnya! Dia bisa belajar arti hidup yang sesungguhnya!

Pikiran! Itulah yang terus membuat Okto berjuang! Kerapkali kesedihan menghantuinya. Okto berusaha mengalihkan pikiran itu menjadi suatu respon yang baik. "Rencana Tuhan itu indah!" Inilah yang selalu ia ijinkan ada dipikirannya, sehingga Okto bisa bangkit dan kembali melanjutkan sekolahnya!

Cita-citanya menjadi dokter agar bisa membantu masyarakat Papua, pernah ia rindukan sewaktu SMP. Namun saat beranjak SMA, ia tergugah untuk menjadi seorang diplomat yang bisa mendongkrak berbagai sektor di Indonesia, terutama di Papua. Ia memiliki kerinduan, dipakai Tuhan sebagai jawaban bagi orang yang memerlukan.

Okto mulai menorehkan prestasi saat duduk di bangku SMP kelas 2. Saat itu ada kegiatan mading di sekolah. Ia tergugah untuk menanggapi topik tentang lumpur Lapindo. Tak disangka, tulisannya mendapat acungan jempol teman-teman dan gurunya. Bahkan tulisan-tulisannya, sempat di bawah oleh Ketua Yayasan Pesat ke Jakarta. Dari situlah ia menyadari, kalo dirinya mempunyai talenta menulis.

Seiring waktu, tulisannya juga sering dimuat di media massa. Kemudian, ia mengikuti beberapa lomba mengarang tingkat pelajar SMP se-Kabupaten Nabire. Juara satu pun ia dapatkan! Saat duduk di bangku SMA, ia terus mengikuti lomba mengarang tingkat pelajar SMA se-Kabupaten. Juara satu kembali ia dapatkan!

Sampai saat ini, ia aktif memberikan tulisan dan liputan di Papua Pos dan Kabar Papua. Ia juga sempet dipercaya jadi editor yang mengizinkan sebuah berita dimuat atau enggak. Puji TUHAN, sekolahnya nggak terganggu. Itulah suatu bukti, bahwa kehilangan orang tua yang dikasihinya, tak akan membuat Okto meratapi nasib dan berhenti berjuang. Tekadnya, tak hanya berprestasi, namun mengangkat Papua dari ketertinggalan! (*/ Bb/ Tt)

Sumber Majalah Remaja dan Pemuda Indonesia, T-MORE

Foto ini di ambil saat ikut Pelatihan di Kaliurang-Yogyakarta

http://www.tmore-online.com/tmore/content/rubric/21/149


headerr

Artikel Yang Berhubungan



2 comments:

  1. hay okto mat sore,, ketika membaca tulisanMu saya secara pribadi sangat mendukung dengan tulisanMU. tinggkatkan prestasimu..
    KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI

    ReplyDelete
  2. saya mengenal okto pertamakali dalam sebua sesih presentasi finalis lombah mengarang se-kabupaten nabire di asrama taruna karsa nabire. awalnya, kami hanya bercertita hal-hal biasa.

    ketika giliran okto tiba, saya menyaksikan sebua presentasi yang hebat. saya kagum dengan presentasi yang dibawakan okto.

    setelah itu, kami saling mengenal. perkenalan itu membuat kami menjadi akrap. setiap kali kami bertemu, okto selau menceritakan semua keinginan-keingannya.

    waktu pun terus berputar. beriringan dengan itu okto pun mulai membuktikan diri bahwa ia mampu membuktikan keingian-keinginannya itu. ia mulai banyak menulis, menerbitkan majalah sekolah, membuat mahalah dinding sekolah dan berbagai hal lainya.

    saya percaya, okto masi punya banyak mimpi yang menungu untuk diwujudkan. saya percaya okto memiliki kemampuan itu.

    maju terus mepa, amakanie.....
    wa,wa,wa,,,,,,,,,,,,

    ReplyDelete

Komentar anda...