Friday, July 24, 2009

Ideologi Jangan Pernah Pudar

OCTHO- Sangat tepat mengatakan bahwa DIALOG adalah solusi penyelesaian konflik yang sedang terjadi dan sedang berlangsung di Papua saat-saat ini. Dan sudah tentu tulisan ini sepaham dengan gagasan Muridan bersama LIPI dalam Papua Road Map (PRM)

tetapi nampaknya perlu sekali di bedakan antara TPN dan OPM. Banyak orang mengaitkan bahkan memberi kesamaan antara kedua organ perjuangan ini, padahal keduanya kalau mau dipahami secara seksama mempunyai pengertian dan pemahanam yang berbeda sekali.

TPN dengan perpanjangan T-nya adalah TENTARA. Dimana tentara mempunyai tugas dan fungsi sendiri sesuai tugas seorang ksatria. Jadi jangan sekali-kali kita gabungkan tugas kstarian dengan tugas-tugas yang lain seperti; Dialog, diplomasi, bahkan beberapa kerja lainnya, saya kira tidak terlalu penting libatkan TPN dalam sebuah dialog.

Kasarnya tugas mereka di lapangan, nanti bersuara saat ada perlawanan. Kalau ada TPN di kota yang ikut-ikutan dialog, bahkan pertemuan dengan petinggi2 negara Indo, saya meragukan dirinya. Atau bisa jadi dia adalah TPN bayaran atau TPN cangkokan yang anda sempat singgung dalam uraian di bawah.

Sedangkan OPM, dengan perpanjangan O-nya adalah organisasi. Organisasi sendiri bertujuan untuk menampung segala aspirasi, usulan, bahkan segala tangisan, dalam konteks ini OPM sendiri. Dan mempunya tugas utama juga menyampaikan segala masukan itu kepada pihak penguasa yang di rasa sedang menjajah.

Tetapi sesuai realita yang terjadi di Papua dan Negara ini, apakah OPM yang memang betul2 menjadi musuh bubuyutan RI sering mendapatkan tempat untuk mengadakan sebuah dialog. Saya kira sebuah hal yang mustahil, karena keberadaan OPM saat ini nampaknya sudah seperti momok yang menakutkan bagi negara ini.

Jadi, alangkah baiknya tidak kita libatkan TPN serta OPM dalam dialog yang nantinya bisa menentukan masa depan bangsa Papua yang masih dan sedang kita rilis bersama saat2 ini.

Coba bayangkan apakah Gus Dur akan bersedia menerima team 100 di bawah pimpinan Tom Beanal saat itu, apabila mereka menggunakan nama TPN ataupun OPM untuk melakukan dialog dengan jakarta. Saya kira sebuah harapan yang sangat sukar di capai. Mungkin kala itu menggunakan nama TPN ataupun OPM untuk berdialog, negara ini dengan kekuatan Militernya telah membumi hanguskan team 100 kala itu.

Dengan demikian, perlu kita pahami, bahwa masing-masing organ-organ perjuangan memiliki tugas dan wewenang yang berbeda. Biarkan mereka yang di tugaskan oleh tanah ini untuk berdiplomasi melanjutkan aksinya. Karena kesemuanya itu mempunya tujuan yang satu, yaitu membebaskan bangsa Papua dari penjajahan.

Mungkin dialog akan tercapai, mungkin dialog akan terlaksana, bahkan mungkin juga dialog akan membuahkan sebuah hasil yang menggembirakan, apabila semua pejuang di PB dan LN sadar dan insaf dengan tugas dan wewenang pribadinya. Yang penting ideologi tentang sebuah kebebasan tanah ini tidak akan pernah pudar dari sanubari hati kita.

Mungkin begitu dulu.
Menanggapi tulisan seorang sahabat di Milist Komunitas Papua.

Sumber Gambar:



headerr

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...