Tuhan itu besar, sangat besar. Tidak ada yang sebesar dirinya. Tidak ada yang sehebat dirinya.
OCTHO- Kau telah menuntun aku, tuntun aku sampai jalan yang memang benar-benar terang. Engkau tidak pernah menghitung dosa dan kesalahan aku, engkau juga tidak pernah menghitung segala pelanggaran aku, engkau selalu merangkul aku, merangkul untuk menjadi manusia yang dapat membawah sebuah perubahan.
Sekarang aku telah engkau pimpin, engkau telah pimpin sampai pada tingkat yang sangat tidak pernah aku sadari. Kalau di pikir, apalah arti diriku, orang tidak berguna, tidak berdaya, dari latar belakang keluarga yng sungguh miskin, bahkan tidak punya apa-apa, apalagi mereka engkau telah panggil.
Saya tahu, dengan kejadian itu, engkau mengajari aku untuk lebih mandiri, memandang dunia sebagai sebuah ladang pengembangan diri, sudah tentu harus melibatkan engkau, sudah tentu harus melalui bantuan tanganmu, engkau luar biasa, engkau sungguh luar biasa, semua engkau lakukan tepat pada waktunya, kadang sukar di bayangkan…
Aku bukan seorang penjabat Negara, sehingga harus di kenal, aku juga bukan seorang anak yang berasal dari kerajaan, jadi sangat tidak pantas di kenal. Namun aku bersyukur, aku di kenal oleh mereka. Ini semua berkat kau ada dalam hidupku, berkat kau ada dalam darah dagingku, berkat kau adalah dalam pikiranku, dan berkat kau ada dalam perkataanku, dan yang terakhir adalah berkat kau adalah dalam segala tulisanku…
KAU adalah TUHAN, TUHAN adalah TUHAN. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang dapat menyamai kebeasaran, keagungan, dan kehebatanmu, engkau adalah RAJA, segala raja. TUHAN segala Tuhan, bapa segala bape. Engkau sungguh sangat luar biasa, dan itu terbukti sangat luar biasa. Engkau sangat di kagumi, karena segala karya penciptaanMU…..
Kadang kami susah membayangkan kehebatan, kebesaran, serta keagunganmu, sungguh, engkau TUHAN yang sangat suci, TUHAN yang sungguh mulia, sangat sungguh mulia. Tidak pernah terbayang, ketika kau rela mati, MATI untuk tebus segala dosa dan salah manusia.
Kami sadari, semua yang kami lakukan, semua yang kami kerjakan, dan semua yang kami korbankan tidak akan sebanding dengan segala karya penciptaanmu.
TIDAK PERNAH kubayangkan, kau membuat semua ini tepat pada waktunya, kadang manusia sukar membayangkan semua karya peciptaan itu. Ini sebuah anugerah TERBESAR yang adak dalam dunia, ada dalam segala hayatan dan ingatan Kita.
Sekarang saya sedang melangkah, melangkah untuk sebuah kebutuhan, kebutuhan rakyat Papua, kebutuhan tanah air. Hanya engkau yang mampu, hanya engkau yang sangat-sangat mampu, hanya engkau yang dapat, dapat memastikan, dapat menghendaki, dan dapat menyatakan semua rencana itu. Saya menyerahkan segalanya, segala keputusan, segala rancangan, dan segala kebutuhan ke dalam pintu baitmu, saya sangat percaya, percaya akan engkau. Percaya akan segala kemampuan yang kau buat.
Besok akan tiba di Jayapura, besok akan bertemu siapa saja, mereka bisa jadi setan, bahkan bisa jadi malaikat. Aku tidak punya indera keenam untuk membedakan semua itu, aku tidak mampu membedakan semua itu. Engkau mampu, engkau mempu menentukan, dan engkau mampu membedakan, bantu akau, tolonglah aku, aku ingin kau yang menjadi pribadi dalam hidupku.
Terima kasih TUHAN, terima kasih, kau memang hebat, dan sangat2 hebat.
Bandara Internasional, Soekarno Hatta, Jakarta.
Sabtu, 08 Mei 2010, Pukul 20:34 wib
Monday, May 10, 2010
Pujian Atas Kebesaran TUHAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...