OCTHO- Catatan ini kutuliskan sebelum pembangunan akan dimulai pada tahun 2010 mendatang. Dimana masyarakat bisa berperan aktif untuk sebuah perubahan dan Pemerintah Daerah dapat mengambil segala kebijakan dan keputusan yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat Intan Jaya. Ketika keduanya bekerja sama, sudah tentu harapan melihat Kabupaten Intan Jaya lebih baik akan terwujud.
Kabupaten Intan Jaya telah di mekarkan. Intan Jaya hadir ditengah tangisan, kerinduan, serta harapan seluruh masyarakat di enam distrik (sugapa, biandoga, agisiga, hitadipa, homeo). Intan Jaya hadir untuk memberdayakan, memampukan, serta membawa masyarakat Intan Jaya melihat dunia kehidupan yang lebih baik lagi. Kita mungkin dalam waktu yang tidak begitu lama akan duduk sama rendah, dan berdiri sama tinggi dengan saudara-saudara kita yang ada di perkotaan.
Kita sebagai warga masyarakat Intan Jaya harus berbaggga diri, harus senang bahkan sekali waktu kumpul bersama untuk menyatakan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena rahmat, anugerah, dan kasih karunia-Nya begitu besar kepada masyarakat Intan Jaya sehingga kabupaten Intan Jaya bisa hadir begitu cepat.
Kasih dan anugerah Tuhan memang terbukti luar biasa, dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat-sangat melimpah. Sumber Daya Alam yang melimpah itu menjadikan Kabupaten Intan Jaya unik di antara Kabupaten-kabupaten lain di Papua. Banyak mata tentu akan melirik kabupaten Intan Jaya. Ada lirikan mata yang berfantasi untuk membangun. Dan ada pula lirikan mata yang berfantasi menguras kekayaan SDA tanpa memiliki hati nurani, contohnya seperti masyarakat Amugme dan Kamoro yang jadi korban saat ini, terpasung diatas eksploitasi gila-gilaan yang PT Freeport Indonesia lakukan sejak tahun 1967 silam.
Kita juga harus mengucap syukur, Tuhan memilih Intan Jaya untuk dititipkan segala kekayaan alam itu. Kali Kemabu di Distrik Homeo yang terdapat sekian banyak emas, tembaga, bahkan berlian sekalipun dimana menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak penguasaha, baik dari luar Papua maupun Mancanegara. Media masa masih sempat-sempatnya ribut soal para penguasaha yang tidak tahu diri, dimana mengekploitasi kekayaan tanpa rasa bersalah dan berdosa, kita harus menjaga emas di kali Kemabu, serta membuat peraturan yang memberi keuntungan kepada siapa saja, terutama masyarakat pemilik hak ulayat itu.
Indahanya alam Gunung Cartenz yang begitu menjanjikan. Salju abadi yang berada pada ketinggian gunung ini menjadikan gunung ini elok dan indah diantara sekian banyak gunung yang ada di Papua. Banyak wisatawatan asing yang selalu berdatangan setiap saat, ditambah lagi dengan wisatawatan Indonesia yang selalu melaksanakan kunjungan sekedar untuk mencari ketenangan dan menjalin persahabatan dengan alam ciptaan Tuhan. Puncak catenz merupakan salah satu dari tujuh gunung yang puncaknya begitu indah di dunia.
Saat ini, kabupaten kita menjadi pilihan bagi banyak pengusaha, investor, serta Penanam Modal Asing (PMA). Mereka semua ingin mengelolah, serta membuat perusahan mereka di daerah kita. Kita masyarakat pemilik hak ulyaat harus mempersiapkan diri, selain itu pemerintah daerah yang telah paham betul akan sebuah peraturan, undang-undang-pun harus mengambil ahli semua ini. Selain itu peran Lembaga Masyarakat Adat (LMA) perlu untuk di tonjolkan, kalau belum terbentuk dan ada, ada baiknya bentuk LMA secepatnya untuk menyelamatkan tanah dan SDA Kabupaten Intan Jaya.
Ketika hal ini tercipta dengan baik, pemerintah daerah diuntungkan, dengan adanya pendapatan asli daerah. Serta masyarakat pemilik hak ulayat-pun lebih baik dengan adanya sarana prasarana penunjuang kehidupan yang tentunya perusahan yang masuk dan harus penuhi. Selain itu hadirnya beberapa perusahan tambang di daerah Intan Jaya, bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik lagi. Dan ada pula tenaga kerja yang akan direkrut, tentunya masyarakat local setempat yang selama ini menjadi penggaguran tanpa pekerjaan yang jelas.
Masyarakat Intan Jaya harus membuka diri, mempersiapkan diri, serta menyatakan kesiapan untuk pembangunan yang sebentar lagi akan masuk. Apabila ada tanah hak ulayat masyarakat yang dibutuhkan pemerintah untuk menjadi pusat pembangunan infrastruktur pemda Intan Jaya, bicaralah baik dengan pemda setempat, serta menyelesaikan persolaan ini dengan baik, agar tidak menjadi persolaan yang buntutnya sampai macetnya sebuah pembangunan.
Seringkali pembangungan di sebuah Kabupaten baru tidak ada kemajuan hanya karena masalah tanah, dimana pemilik hak ulayat selalu menolak pembangunan, dengan dalih itu merupakan tanah adat. Bahkan ada juga yang sering memasok harga tanah untuk di bangun infrastruktur setinggi langit, padahal pemerintah hanyalah jembatan penghubung kesejahteraan.
Hal ini tidak boleh terjadi di Intan Jaya, masyarakat harus berbuka diri menerima pemerintah daerah dimana menjalankan program pembangunannya. Kalau masyarakat masih tetap berikeras untuk tidak memberikan tanahnya kepada pemerintah untuk pembangungan, berarti saya klaim masyarakat-lah yang menolak hadirnya sebuah perubahan di Kabupaten Intan Jaya.
Hal diatas paling vital, dan sering terjadi dimana saja. Masyarakat dengan pemda perlu duduk satu meja, berbicara dari hati ke hati soal tanah ada yang sebentar lagi akan di gunakan untuk sebuah pembangunan. LMA yang telah di singgung di atas memang perlu segera untuk dibentuk, sebelum pembangunan berjalan. Dan setelah adanya ijin untuk membangun, masyarakat dan pemerintah sama-sama menjalankan fungsinya dimana mengontrol jalannya roda pemerintahan yang lebih baik lagi.
Akhir dari semua itu, masyarakat Intan Jaya perlu memberikan kepercayaan yang penuh kepada pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten ini. Karena pemerintah-lah yang diberikan tugas, tanggung jawab, serta wewenang oleh pencipta untuk mengubah keterbelekangan masyarakat Intan Jaya sendiri. Dan memang Kabupaten Intan Jaya hadir untuk mengubah semua imits itu..
Dana hibah untuk pembangunan yang berjumlah milyaran sudah pasti bisa merubah wajah Kabupaten Intan Jaya dan masyarakatnya dalam kurun waktu dua tahun ini. Dimana mempersiapkan segalanya untuk pemilihan bupati definif tahun 2011 mendatang. Ini merupakan harapan semua masyarakat, termasuk pejabat terpilih yang saat ini sedang duduk di pemerintahan, yaitu; melihat Intan Jaya di hari esok yang lebih baik lagi.
Selamat untuk aita, ama, ani, aina, mbao, mbawa di Intan Jaya, karena doa dan tangisan kalian untuk menikmati sebuah kehidupan yang lebih baik lagi telah di jawab oleh Tuhan. Dan selamat juga untuk pemerintah daerah Intan Jaya, serta penjabat Bupati terpilih yang telah diberikan kepercayaan untuk memberdayakan mereka yang selama ini dianggap tertinggal.
Akhir kata, tulisan ini, dan beberapa tulisan sebelumnya yang pernah saya tulis dalam Harian Papua Post Nabire ini, adalah bentuk dukungan moril yang saya pribadi berikan untuk bapak penjabat Bupati, perangkat SKPD di lingkungan pemda Intan Jaya serta masyarakat Intan Jaya untuk menikmati hasil pemekaran wilayah yang lebih baik lagi. Tuhan Yesus memberkati kita semua, selamat membangun.
Tuesday, November 03, 2009
Catatan Untuk Masyarakat dan Pemda Intan Jaya
Label:
KABUPATEN INTAN JAYA,
PEMEKARAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...