Tuesday, March 10, 2009

Ketika Saya Berani Memulai Menulis


OCTHO- Saya tidak tahu, apa jadinya diri saya saat ini, kalau saja saya tidak pernah memberanikan diri untuk memulai sesuatu hal baru, terutama menulis. Karena bukan mudah, seseorang bisa berkembang dengan berbagai keterbatasan yang dimilikinya.

Kala itu saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kebiasaan saya yang sering membaca beberapa Koran local, dan artikel di Internet membuat saya “terhipnotis” dengan dunia tulis menulis. Walaupun bayangan, cara dan beberapa petunjuk untuk cara menulis yang baik tidak pernah saya temui dari buku-buku penunjang, maupun melalui pengajaran yang para guru berikan.

Saya hidup di Papua, wilayah yang sedikit terisolasi dengan dunia luar. Tentu ini akan memberatkan diri saya untuk maju dan berkembang. Bayangkan saja, kota tempat saya tinggal tidak akan ditemukan satu-pun perpustakaan buku tempat kita membaca. Tetapi semua itu, tidak pernah memudarkan semangat saya untuk tetap berkembang.

Saya ingat satu pesan guru bahasa Indonesia, dimana kalimat ini mengubah segala pola pikir saya untuk tidak menjadi yang terbelakang. “banyak pengetahuan karena sering membaca, mendengar radio dan menonton TV, bukan ukuran kita dinilai sebagai orang hebat, tetapi semua itu akan menjadi hebat, ketika kita mampu menggagaskannya melalui sebuah tulisan”, urai ibu guru yang di ikuti dengan beberapa kata nasihat.

Saya termenung, dengan beberapa kata emas yang ibuguru saya lontarkan. Bagi saya pribadi, mungkin malaikat telah berpesan kepada beliau untuk menyampaikan ini kepada saya. Dan saya sendiri memahami betul, bahwa kadang saya tidak berani untuk tuangkan gagasan maupun ide saya melalui sebuah tulisan pendek, yang bisa di baca oleh orang lain.

Dengan tekad yang kuat, saat itu saya berpikir bahwa tidak ada jalan lain untuk menjadi orang hebat, selain berani memulai, dalam hal ini berani memulai untuk menulis. Dengan balpoint di tangan, saya-pun menggoreskan beberapa gagasan pokok, di sertai penguraian yang sangat-sangat singkat. Alangkah senangnya, saat saya berani memutar otak untuk berani memulai menulis dan menuangkan ide.

Kebiasaan membaca disertai dengan penguraian pendek melalui selembar kertas buku, terus-menerus saya lakukan, walaupun tidak sesempurna tulisan orang dewasa. Kebiasaan ini terus-menerus terpupuk di keseharian saya, sehingga sayapun memiliki banyak buku catatan harian. Tidak lain, fungsi buku catatan harian sendiri, sebagai cerminanan kehidupan saya di keseharian saya.

Sampai pada puncak sedikit kemapanan saya dalam dunia tulisa menulis, saya berpikir jauh untuk “berani memulai” mengirim tulisan saya untuk di muat di Koran local tempat saya tinggal. Memuat sebuah tulisan atau opini di sebuah Koran bukanlah hal muda. Karena berkaitan dengan prinsip jurnalisme yang harus ekstra ketat.

Saat itu saya masih duduk di bangku SMP, beberapa kali saya mengirim tulisan ke beberapa media local di tempat saya untuk di muat. Namun seiring berjalannya waktu, tidak ada satu-pun tulisan yang di muat. Jujur, saya sangat kecewa karena perlakuan redaktur media cetak dimana tidak pernah menghargai saya sebagai seorang “anak-anak” yang baru berani memulai menulis.

Namun kekecewaan itu, lagi-lagi tidak pernah memudarkan semangat saya untuk tetap menulis dan menulis. Beberapa opini maupun tanggapan saya tentang lingkungan sekolah, bahkan sampai pada kebiasaan anak-anak muda selalu di pampang di Mading (majalah sekolah).

Hari awal lahirnya semangat saya muncul, ketika tulisan saya mengenai pro dan kontra Ujian Nasional berhasil menghiasai salah satu Koran ternama di tempat kami. Dan saya berpikir, itulah awal di mana saya melangkah untuk menjadi yang terbaik. Sangat gembira suasana hati saya pada saat itu. Dan awal tulisan saya di muat di media cetak saat itu, ketika saya duduk di kelas 3 SMP di semester awal.

Dua kata “berani memulai” hal ini bisa saya sebut ketika tulisan saya berhasil di muat di Koran local tempat saya tinggal. Sejak saat itu, karena beberapa redaktur media masa telah mengenal saya, sebagai penulis “anak-anak” yang rajin mengirim tulisan, maka sampai saat ini telah banyak sekali tulisan saya yang di muat di media tempat saya tinggal. Selain Koran, beberapa tabloid juga sempat memuat tulisan saya.

Ketika saya berkumpul bersama-sama dengan teman-teman yang ingin belajar akan dunia tulis menulis, saya selalu tekankan untuk mereka berani memulai. Dimana dalam hal ini berani memulai untuk menulis. Karena sedikit kelebihan saya tentang tulis menulis, saya sangat senang. Karena bisa di kenal oleh siapapun, termasuk beberapa orang besar di tempat saya.

Dan saat ini juga, saya jadi Pemred di Buletin sekolah yang terbit setiap bulan. Selain itu, sering memberikan ceramah tentang menulis pada beberapa teman-teman sekolah saya yang masih sedikit lemah dan kurang akan dunia tulis menulis.

Satu motto hidup yang selalu saya pegang, “kekurangan dan kelemahan, bukanlah hambatan dan halangan untuk saya tidak berkembang, melainkan itu adalah cambukan yang mendorong saya untuk lebih bersemangat dan menunjukan kualitas diri saya”.

Senang bisa menjadi seorang penulis muda, walaupun berbagai kekurangan dan ketidaktahuan selalu dan selalu menghantui diri saya. Kehidupan adalah pilihan, pilihan hidup kita akan baik ketika berani memulai dengan berbagai hal-hal yang positif dan kehidupan kita akan buruk, ketika berani memulai hal-hal yang negatif dan tidak bermanfaat.

Semua tulisan saya bisa di lihat di web blog pribadi saya www.pogauokto.blogspot.com yang semuanya terpampang “murni” buah karya saya. Saya juga sangat senang dengan dunia teknologi saat ini, bisa menjadikan saya pandai dengan beberapa tanggapan yang selalu para pembaca layangkan ke blog pribadi saya. Senang juga, kalau teman-teman dari Pelatihan Menulis HOKI bisa mengunjungi dan memberikan tanggapan tentang segala kekurangan dan kelebihan yang saya miliki.

Menulis itu tidak ada sulit, menulis itu tidak ada yang sukar, menulis itu tidak ada yang memberatkan. Kesulitan, kesukaran dan keberatan itu dirasakan oleh kita, ketika kita tidak pernah memberanikan diri kita untuk berani memulai, dalam hal ini berani memulai untuk menulis.

Sumber Gambar : www.fldom.org/images/Hand%20Writing.jpg




headerr

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...