Friday, May 08, 2009

Apakah Virus H1N1 Mengancam Papua??

OCTHO- Berbagai media massa saat ini di gempar-gampurkan dengan penyakit mematikan, flu babi alias virus H1NI. Virus ini awal mula berasal dari Meksiko, yang mana menyebar sampai ke Amerika, kanada, Selandia Baru, bahkan sampai ke beberapa Negara Eropa.

Munculnya Virus ini sudah sangat di khawatirkan akan berdampak buruk buat kelangsungan hidup warga dunia, namun saat ini tidak demikian. Karena perkembangan dunia teknologi yang menjanjikan, di sertai kemampuan ilmuwan dari berbagai Negara yang luar biasa penyakit ini bisa segera diatasi.

Menurut Menteri Kesehatan Meksiko Jose Angel Cordova, penyebaran virus babi H1N1 dapat ditekan dengan bantuan obat-obatan antivirus flu, penggunaan penutup mulut-hidung, dan kebiasaan mencuci tangan, (Kompas, 5/5).

Pernyataan Mentri Kesehatan Meksiko ini sudah turut menyurutkan keraguan public tentang penyakit ini. Penyakit ini di kabarkan menular lewat babi, yang kemudian bisa juga menular lewat manusia dan hewan yang ada di sekitar.

Menyadari akan hal ini, di beberapa daerah besar di Indonesia, dengan kesadaran penuh telah memusnahkan beberapa hewan piaraan (babi) yang di rasa dapat mengundang penyakit ini. Walaupun pemusnahan itu menimbulkan pro dan kontra di antara masyarakat, toh kesehatan harus mendapat tempat yang utama.

Bagaiaman dengan Papua?

Apakah virus ini dapat menyebar sampai ke Papua? karena sampai saat ini, kesiap-siagaan rakyat Papua dalam menghindari penyakit ini tidak pernah terlihat. Kalaupun ada, tidak menyeluruh keseluruh daerah Papua.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua seharusnya punya andil besar dalam hal ini. Baik mulai dari penyebaran informasi, sampai pada informasi pencegahaan. Agar rakyat Papua memahami ini, dan ada langkah yang bisa di ambil oleh mereka sendiri.

Hewan piaraan yang paling banyak di Papua adalah babi. Kemudian, hewan ini yang menimbulkan penyakit. Yang jadi persoalan, apakah babi-babi yang ada perlu untuk di musnahkan dalam mengantisipasi ini.

Kalau pemusnahan babi-babi di lakukan, turut akan menimbulkan persoalan baru. Yang mana masyarakat akan dengan tegas menolak tindakan itu. Untuk tidak menimbulkan ketidakcocokan antara pemerintah dengan masyarakat, ada solusi yang paling baik untuk di jalankan.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua perlu kerja extra keras untuk membuat brosur, iklan, pamflet bahkan sampai pada kampanye pencegahaan penyakit ini. Terutama cara hidup yang bersih. Agar penyakit ini tidak menyebar sampai ke Papua, dan rakyat Papua tetap terhindar dari penyakit mematikan ini.

Dengan cara-cara seperti diatas, sudah tentu warga Papua akan menyadari, dan berbagai hal yang dapat mengundang penyakit akan segera di jauhi oleh mereka. Menghindari lebih mulia dari pada mengobati. Jadi ajarlah seluruh masyarakat untuk menghindar dan mengantisipasi penyakit mematikan ini, agar mereka tetap selamat di tanah mereka yang Tuhan Allah mereka karuniakan kepada mereka.



headerr

Artikel Yang Berhubungan



2 comments:

  1. karena memang orang papua suka sama daging babi,orang papua dalam memasak daging babi dengan dibakar jadi kuranng bersih.lagian juga jesus kan sebenarnya mealarang untuk makan babi

    ReplyDelete
  2. saya kira, di indonesia maslah virus terlalu dibesar-besarkan padahl secara medis daerah tropis jarang sekali dan hal itu secara jelas di ungkapkan oleh menteri kesahatan Sri Mulyani... atau mungkin karena terlalu banyak "tarzan kota" jadi...

    ReplyDelete

Komentar anda...