OCTHO- Ketika kabupaten Intan Jaya hadir, menyangkut segala kegiatan bahkan sampai pada pembentukan kepanitiaan suatu acara, haruslah melibatkan semua masyarakat di enam distrik, namun kenyataan yang bisa kita amati tidaklah demikian. Masyarakat di abaikan begitu saja, padahal pembentukan Kabupaten Intan Jaya ini untuk mereka, dimana mampu memberdayakan segala kekurangan mereka. Kami sangat bingung, sebenarnya pejabat terkait yang mengurus hal ini paham atau tidak dengan semua ini.
Saya sendiri sebagai tokoh masyarakat yang telah lama tinggal di Kabupaten Intan Jaya sangat kecewa dengan semua ini. Dimana masyarakat yang membutuhkan sentuhan di biarkan begitu saja. Inikah sangat aneh. Hal ini di kemukakan Tokoh masyarakat Distrik Sugapa, Paulus Japugau melalui telepon selulernya kepada Papua Post Nabire, Sabtu 02/09 lalu.
"Hal ini dapat kita lihat, ketika kegiatan Muspas, acara pelantikan, bahkan beberapa kegiatan lainnya yang telah berlangsung, dimana masyarakat asli sugapa tidak pernah di libatkan sama sekali. Dan yang lebih aneh, acara turkam gubernur Provinsi Papua serta upacara 17 Agustus yang akan berlangsung beberapa waktu kedepapun demikian, dimana kepantiaan, bahkan sampai pengurus intipun di ambil alih oleh semua mereka yang dari luar Intan Jaya," tandasnya.
Dengan cara seperti ini, tentu menimbulkan pertanyaan kepada kami, kira-kira kabupaten Intan Jaya di bentuk untuk masyarakat Intan Jaya yang ada di enam distrik, atau orang lain. Karena mengapa kami mengatakan demikian, dimana kepanitian suatu acara atau kegiatan selalu saja di bentuk di Enarotali, Timika, bahkan kadang juga di Nabire. Padahal tempat acara berlangsung itu di Intan Jaya.
Beberapa waktu kedepan, ketika Bupati Intan Jaya, Max Zonggonau hadir, saya akan mengerahkan masyarakat yang ada di sugapa, serta beberapa distrik lainnya untuk melakukan aksi demo. Dimana menuntut kejelasan persoalan ini. Kami ingin bupati bisa paham akan hal ini. Biar masyarakat tidak jadi korban di Kabupaten baru yang baru seumur biji jagung ini.
Setelah kami melakukan aksi demo ke bupati, apabila kedepannya hal yang sama terjadi lagi, kami dengan tegas mengatakan bahwa Bupati Intan Jaya di ganti saja. Karena menurut kami beliau tidak becus menangani persoalan yng ada di daerahnya. selain itu, kami juga dengan sangat tegas meminta supaya Bupati Intan Jaya beta untuk tinggal di honainya, jangan pulang pergi ke honai orang lain terus.
Dan satu lagi yang menimbulkan pertanyaan, kok sampai saat ini pejabat setempat baik eselon 2 dan 3 belum juga di lantik, apa yang menganjal semua ini? Kami sekali lagi menanyakan keseriusan Kabupaten Intan Jaya di bentuk. Karena hal seperti ini saja tidak pernah di perhatikan, apalagi beberapa persoalan lainnya yang akan terjadi di kemudian hari. Kami sangat memohon, untuk segera melantik mereka. Karena ini menyangkut masa depan dari masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya sendiri.
Sembari mengakhir teleponnya, beliau juga mengukapkan bahwa hal ini sanga penting untuk di perhatikan. "Saya sangat mengatakan hal ini sangat perlu untuk di perhatiakn, kalau saja tidak demikian, saya ragu Kabupaten Intan Jaya akan maju dan berkembang seperti kabupaten lainnya. (Madiba)
Sumber Gambar
Friday, July 31, 2009
Paulus Japugau: Kami Bingung, Kabupaten Intan Jaya Untuk Siapa?
Label:
KABUPATEN INTAN JAYA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...