Tuesday, September 08, 2009

Sa akan Terus Berziarah


Sa hanya sungguh2 kagum,
Melihat tawa canda, senyum manis
Serta kegembiraan
Walau hatinya begitu sakit

Sa hanya sungguh2 bangga
Melihat tegar berjalan, kuat berdiri
Serta bahagia hidup
Walau getir memikirkan masa depannya,

Sa sungguh2 tersipu malu,
Melihat hukum di perkosa, UU di kebiri,
Serta ideologi jadi pajangan
Walau membenci, namun tetap mengampuni…..

Sa sungguh2 berdosa,
Melihat perjuangan jalan di tempat,
Kegagalan terus menerpa
Perpecahan terus tumbuh subur,
Walau kadang berjalan atas nama tanah dan rakyat

Sa sungguh2 bukan manusia,
Menyaksikan penderitaan,
Mendengar kelamnya masa lalu,
Serta merekam sebuah genocida
Walau tak mampu, ku korbankan diri jadi pahlawan….

Sa sungguh2 telah tiada
Ketika melupakan, menggelapkan,
Bahkan meniadakan perjuangan

Sa sungguh2 telah jadi bangkai,
Ketika acuh tak acuh dengan perjuangan,
Melupakan pusara tak bernama
Mengejek revolusioner sejati,
Menyepelekan segala usaha,
Mengkebiri omongan, pernyataan serta dambaan

Sungguh, sungguh, dan sungguh
Hidupku untuk perjuangan
Hidupku untuk kebebebasan
Hidupku untuk pengembalian kedaulatan

Melihat, mendengar, bahkan merekam
Tanah dan rakyat Papua BEBAS
Tanah dan rakyat Papua gembira
Tanah ran takyat Papua tertawa
Serta tanah dan rakyat Papua menyatakan

Bahwa ini kehidupan kita,
Kehidupan akhir
Kehidupan yang di janjikan
Kehidupan yang harus dan seharusnya
Menjadi bagian terpenting dari ziara batin kita

Pasti,
Tra ada yang mustahil
Yang mustahil,
Hanya ketika kita mundur
Menyerah, berhenti dan
Ketika kita merasa kuat.
Serta berjalan sendiri

Asrama Anugerah, 08 September 2009




headerr

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...