Thursday, November 26, 2009

Penerimaan PNS Harus Utamakan Warga Intan Jaya

OCTHO- Kabupaten Intan Jaya lahir dari kerinduan, tangisan, serta harapan masyarakat enam distrik. Mereka berharap, kehadiran Kabupaten Intan Jaya dapat membawah sebuah perubahan bagi keberlangsungan hidup mereka. Selain itu, lahirnya Kabupaten Intan Jaya bisa membuat mereka menikmati sebuah pembangunan yang lebih baik lagi.

Dan karena itu, tangisan, kerinduan, serta harapan masyarakat enam distrik ini perlu dijawab oleh pemerintah daerah dengan sebaik-baiknya, agar tidak menimbulkan masalah, maupun polemic yang panjang. Salah satu caranya adalah pemerintah daerah harus akomodir putra daerah Intan Jaya dalam penerimaan PNS tahun ini secara arif dan bijaksana.

Hal ini dikemukakan oleh Septinus Tipagau, S.Ip, salah satu tokoh intelektual dari Kabupaten Intan Jaya, saat ditemui media ini di kediamaannya KPR Wadio, Selasa, (24/11) kemarin.

“Untuk formasi tahun 2009 ini, saya minta dengan hormat kepada bapak bupati, bapak sekda, dan kepala BKD untuk betul-betul memperhatikan anak-anak asli dari enam distrik. Karena kabupaten ini lahir dari keberadaan mereka beberapa waktu lalu yang begitu buruk” terangnya.

Lebih lanjut menurut Septinus, bahwa banyak anak-anak Intan Jaya yang memilki SDM tidak kalah baik dengan saudara-saudara yang datang dari luar Kabupaten Intan Jaya, oleh karena itu, mereka yang memiliki kemampuan baik itu harus betul-betul di akomodir oleh pemda Intan Jaya. Banyak yang telah bergelar sarjana, mereka semua ada dan telah ikut mendaftarkan diri, tinggal saat ini bagaimana kebijakan pemerintah daerah untuk mengakomodir mereka. Ini kesempatan untuk mereka, dimana menjadi tuan di atas tanahnya sendiri sesuai dengan amanat UU No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Selain itu, menurut mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja ini, bahwa tidak ada istilah bahwa yang memilki kemampuan saja yang diterima. Bukan berarti mengatakan bahwa SDM tidak penting, karena untuk soal kerja, mereka akan menyesuaikan diri dengan yang sudah berpengalaman. Ini khusus yang tamatan SMA/SMK. Untuk jenjang pendidikan ini, saya kira harus di berikan kepada masyarakat moni yang telah terdaftar begitu banyak.

“saya juga himbau, agar pemerintah daerah maupun panitia penerimaan lebih transparan, agar tidak ada kecurigaan antara kita. Hal ini juga menghindari omongan orang tentang titipan kepentingan. Karena hal seperti ini bukan saja baru terjadi, namun sudah banyak pengalaman yang terjadi di beberapa Kabupaten yang telah mendahului Kabupaten Intan Jaya, tinggal bagaimana pemerintah daerah secara bijak mengaturnya,” imbuhnya.

Lanjut septinus, apabila pemerintah betul-betul memperhatikan harapan masyarakat Intan Jaya, sudah berarti pemerintah dan masyarakat sedang menjalin hubungan untuk membangun Kabupaten Intan Jaya yang lebih baik dan bermartabat. Arah kebijakan yang pemerintah ambil, itupula yang akan menentukan arah kebijkan, serta arah tujuan dari masyarakat.

Sembari mengakhir komentarnya, pemuda yang pernah menjabat segabagai ketua mahasiswa Paniai periode tahun 2003-2006 ini mengatakan bahwa, transparan, serta harus mengakomodir warga intan Jaya sangat penting, karena ada merekalah kabupaten Intan Jaya bisa hadir. “untuk tenaga-tenaga teknis yang memang butuh keseriusan dalam bekerja, apabila ada orang moni yang tidak mampu, saya juga setujua kalau di berikan kepada orang lain yang lebih mampu, agar mereka dapat bekerja lebih untuk tujuan pembangunan Kabupaten Intan Jaya yang lebih baik lagi,” pungkas tipagau sembari mengakhir komentarnya.



headerr

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...