Wednesday, July 15, 2009

Papua Sudah Merdeka, Kedaulatan Yang Perlu Diakui

OCTHO – Mungkin tidak banyak yang mengetahui, namun memang demikian bahwa Tentara Pembebasan Papua (TPN) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak pernah mengklaim bahwa yang mereka inginkan adalah Papua Merdeka, tetapi kedaulatan yang telah “diperkosa” oleh Amerika, Belanda dan Indonesia itulah yang dikembalikan.

Beberapa saat lalu, dalam perbincangan dengan beberapa orang tua, khususnya mereka yang menjadi pelaku sejarah memang mengatakan demikian. Bahwa mereka tidak menginginkan proses panjang untuk memerdekakan Papua. Tetapi hanya sebatas pengakuan yang mereka butuhkan.

“Adik, kalau bicara Papua Merdeka lebih baik tidak usah bicara di sini. Karena kami tau Papua telah merdeka, dan kedaulatan itu yang dunia internasional dan Indonesia perlu akui. Bukti besar Papua telah diakui Negara Indonesia telah merdeka dimana pernyataan Preside Soekarno kala itu yang memberi julukan Papua dengan Negara Boneka,” kata seorang bapak dalam perbincangannya.

Bagi orang tua dan pelaku sejarah, membicarakan kemerdekaan untuk Papua, sama saja dengan sedang berandai-andai untuk manusia menginjakkan kakinya di planet Mars. Bagi mereka, kalau membicarakan lagi masalah kemerdekaan Papua, sama saja dengan sedang membuka lembaran baru, yang bisa jadi akan melemahkan semangat perjuangan mereka.


Bahkan mereka juga menyatakan bahwa Papua bukan bagian dari NKRI. Mungkin banyak soal yang menjadi alasan akan hal itu. Mulai dari rumpun yang berbeda, soal letak wilayah teritorial, bahkan pula letak daerah yang berbeda dengan daerah yang lain.
Memang benar, Papua telah merdeka sejak 1 Desember 1961. Bendera Papua Barat “Bintang Kejora” pernah berkibar berdampingan dengan Bendera Kerajaan Belanda selama hampir satu tahun (1 Desember 1961 s/d 1 Oktober 1962) sebagai negara yang berdaulat penuh yang sejajar kedudukannya dengan negeri kerajaan Belanda.

Dan jangan heran, jika banyak orang-orang tua, khususnya para pelaku sejarah yang tidak suka dengan mereka yang hanya bicara doang tanpa paham akar persoalan Papua yang sebenarnya. Nyaring berbunyi soal keinginan Papua Merdeka, padahal tidak paham kalau Papua telah merdeka sejak dahulu kala.

Lantas yang mengherankan, kenapa sampai saai ini masih banyak orang Papua yang minta supaya Papua Merdeka? Padahal secara de facto, Papua telah merdeka. Yang perlu diminta dan dituntut adalah kedaulatan Papua (de yure). Sudah tentu kedaulatan yang harus diminta, karena berkaitan dengan jati diri orang Papua.

Yang menjadi pertanyaan, apakah mereka kurang pahami ataukah memang sama sekali tidak tau akan hal ini? Atau memang sudah mengetahuinya, namun berpura-pura melupakannya?

Mungkin sudah menjadi tugas kita untuk memberitahukan kepada segenap generasi Papua, baik yang sekarang maupun yang akan datang selagi Papua belum bebas dan kedaulatannya belum diakui, bahwa Papua telah merdeka, tetapi saat ini kedaulatan kitalah yang telah dilacuri atau kasarnya telah diperkosa.

Tugas kita juga merangkul kaum muda yang sungguh peduli dengan Papua, dimana tidak menyebar isu-isu negatif yang imbasnya hanya memakan korban yang tidak tahu tentang menahu akar persoalan yang sebenarnya.

Semoga kedaulatan Papua, dan keinginan Papua untuk mewujudkan sebuah kebebasan yang menjadi harapan generasi Papua akan dan tetap menjadi kenyataan. Karena berbicara tentang kebebasan, berarti berbicara juga mengenai hak hidup yang perlu mendapatkan tempat paling utama dari segala sektor.

*Refleksi di tengah baying-bayang pengharapan.




headerr

Artikel Yang Berhubungan



1 comment:

  1. memNG Pemerintah indonesia dkk sangat biadab sekali... hingga sejarahnya Indonesia sendiri saja diputarbalikkan...

    ReplyDelete

Komentar anda...