OCTHO- Seorang anak muda Papua, yang dengan idealismenya sedang berusaha mencari sebuah keadilan di tanah kelahirannya sendiri.
Seorang anak muda Papua, yang berjalan, berbicara dan bertindak untuk mengangkat harkat, derajat dan martabat sesamanya hanya karena kepedulian.
Seorang anak muda Papua, berambut keriting, berkulit hitam, sangat-sangat bangga dengan identitasnya. Menyatakan kepada dunia, bahwa rasa Melanesia masih tetap menginginkan sebuah kebebasan.
Itulah saya, Oktovianus Pogau, sahabat kalian yang tumbuh menjadi dewasa karena kontribusi penting yang kalian sahabat-sahabat saya berikan.
Semua yang telah menjadi bagian kehidupanku, hanyalah sedikit buah dari kelahiran Putra Natal, Yesus Kristus ke dunia ini beberapa tahun silam. Dia ingin, kelahiran-Nya dapat menjadi “obat” untuk melakukan segala pekerjaan mulia, yang dapat membuatnya tertawa bahagia melihat anak-anaknya beramal pada-Nya.
Hari ini tanggal 25 Desember, hari natal. Besok tanggal 26, 27 dan 28 masih dalam suasana yang sama, yaitu suasana natal. Tidak ada yang dapat kuberikan kepada setiap orang yang telah memberikan kontribusi penting terhadap segala perkembangan saya, baik jasmani maupun rohani, terlebih lagi perkembangan pola pikir.
Mungkin kata ini yang bisa saya ucapakan mewakili segala ucapan terima kasih saya. “SELAMAT HARI NATAL 25 DESEMBER 2009 DAN TAHUN BARU 01 JANUARI 2010” terimalah dengan lapang dada ucapan ini, karena akan menjadi “buah” yang dapat membangkitkan semangat untuk kita bekerja sama dikemudian hari untuk kemajuan tanah PAPUA yang kita cintai bersama. Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
Untuk mereka, sahabat-sahabatku yang saya banggakan...
Thursday, December 24, 2009
UNTUK MEREKA YANG SAYA BANGGAKAN
YESUS, MENGAPA KAU TIDAK LAHIR DI PAPUA?
OCTHO-
Yesus, mengapa Kau harus lahir di Betlehem?
Di kandang domba?
Mengapa Kau tidak lahir di negeriku Papua?
Lihatlah, tataplah negeriku.
Negeri yang penuh pesona
Manusia menamai bumi cenderawasih
Aku dan teman kanak-kanakku menyebut Negeri Emas
Yesus, mengapa Kau harus lahir di Betlehem, tidak di negeriku?
Negeriku kini berdarah-darah
Tetesan air mata, bau anyir kekerasan
Terdengar nyaring ditelingaku
Di Wamena, teriakan Allaah Akbar, pekikan Alleluya, itu artinya kematian
Sahabatku yusak di Timika,
Bapaknya menggelepar diterjang peluru
Damian, anak wasior tak tahu mau kemana.
Bapaknya tewas digampar milisi milik militer
Ibu diperkosa "serigala" dan lebih baik mati memeluk laut
Yesus mengapa Kau tidak lahir dinegeriku Papua?
Birokrat negeriku. Aparat negeriku. Politisi negeriku.
Mereka badut dan bandit
Atas nama rakyat, mereka mencongkel uang rakyat
Demi rakyat, mereka menipu rakyat
Untuk rakyat, mereka menindas rakyat.
Yesus Kau memang tidak lahir di negeriku Papua?
Negeriku memang berdarah-darah
Negeriku memang negeri para pencoleng
Tapi aku mencintai negeriku
Seperti aku mencintai diri-Mu.
Yesus, ditengah kepedihan, disela kekejaman, diantara kekerasan
Aku masih tetap bisa bernyanyi. Dengar suara parauku
"Silent night.....Holy night......."
MERRY CHRISTMAS 25 DESEMBER 2009
Wednesday, December 23, 2009
Siapa Dalang Dibalik Pembunuhan Jend Kelly Kwalik?
OCTHO- Merasa sangat-sangat kehilangan, ketika Jend Kelly Kwalik, Panglima Tertinggi Kodap III Nemangkaw (mimika) harus berpulang kerumah bapa begitu cepat. Beliau meninggal bukan ketika berada dalam medan pertempuran, tetapi dalam sebuah medan “rekayasa” yang dilakukan teman seperjuangannya sendiri, mungkin karena kepentingan organ, fraksi atau justru mungkin karena kepentingan perut. Ini sebuah fakta yang sungguh ironis.
Pendahuluan
Pada Rabu 16 Desember 2009 dinihari menjelang pukul 03.00 Panglima TPN/OPM Kodap III Nemangkawi (Mimika) Jend Kelly Kwalik (KK) mungkin sedang tidur pulas. Ia berada di sebuah rumah dikawasan yang disebut Gorong-gorong di pinggiran Timika. Kehadirannya rupanya sudah tercium oleh polisi.
Tim gabungan dari Densus 88 dan Satgas Amole menyerbu rumah tersebut dan menembak tewas KK yang sudah dicari-cari oleh aparat sejak puluhan tahun lalu. Lima orang yang bersamanya ditahan di Mako Brimob Timika. Dan sampai saat ini tidak keberadaan nasib kelima orang yang di tahan bersama-sama dengan beliau.
Menjadi sebuah misteri yang patut di jawab, ketika panglima tertinggi segagah dan seberani KK harus diberondongi peluru oleh aparat Militer Indonesia. Semua rakyat papua menjadi begitu curiga, sehingga bisa di simpulkan ada beberapa orang Papua yang bermain dari scenario jahat ini.
Sosok Kelly Kwalik
Jend KK selama ini dikenal sebagai sosok panglima di wilayah Papua yang begitu gigih memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat Papua melalui kegiatannya di hutan belantara. Semasa hidupnya KK tidak pernah berkompromi dengan siapa-pun, apalagi dengan pemerintah Indonesia, sehingga tidak heran, kalau beliau begitu di takuti oleh aparat Militer Indonesia.
Dia menjadi simbol perlawanan Papua yang liar, keras kepala, partikularistik, dan tak-ada-matinya meskipun berhadapan dengan ribuan letupan senjata selama umur konflik Papua sejak 1960an. Banyak orang menyimpulkan beliau sebagai tokooh TPN-OPM murni, yang berjuang untuk pengembalian sebuah kedaulatan bagi rakyat Papua yang memang telah berdaulat 49 Tahun lalu.
Nama KK mencuat tinggi pada awal 1996 di Mapnduma ketika kelompoknya menyandera Tim Ekspedisi Lorentz ‘95 yang terdiri dari peneliti Biological Science Club Universitas Nasional Jakarta dan Emmanuel College dari Cambridge University Inggris. Pada saat hendak kembali, mereka disandera. KK menuntut agar dunia internasional mengakui kemerdekaan Papua. Drama tersebut berlangsung sejak pertengahan Januari dan berakhir pada pertengahan Mei 1996 oleh operasi ABRI. Akibatnya bagi warga Amungme sangat buruk. ABRI menyisir kampung sekitar Bela dan Alama mencari pasukan KK dan korban kekerasan berjatuhan di pihak warga sipil Amungme pada sekitar 1997.
Bagi KK, rakyat Papua harus bebas dan berdaulat diatas tanah air-nya sendiri. Dan hal itu yang mendasari sehingga lembah dan bukit adalah tempat penginapannya, memutuskan angkat senjata demi sebuah perlawanan yang sungguh mulia. KK mencari sebuah keadilan, sebuah kebenaran, serta sebuah fakta sejarah, perbuataannya untuk angkat senjata dan tinggal di hutan adalah perbuatan yang begitu mulia, dan patut diabdikan sebagai sosok pahlawan yang sangat luar biasa.
Dalam penuturan beberapa orang dekat, baik yang pernah bicara langsung maupun yang hanya melalui telepon selulur mengatakan bahwa tekad dan komitmen KK begitu bulat untuk berjuang sampai titik darah penghabisan, dimana melihat Papua yang bebas, dan merdeka dari segala penjajahan.
Setelah kepergiaannya, semua orang merasa begitu kehilangan. Rakyat Papua memberi julukan padanya sebagai seorang pahlawan yang namanya akan dikenang dalam hati seluruh rakyat Papua. Mungkin sukar mendapatkan orang yang berjiwa besar seperti beliau, tetapi mungkin akan muncul kelly-kelly yang lain, ketika melihat beliau pergi tanpa “pamitan” yang resmi.
Kepergiaan Jend Kelly Kwalik
Semua rakyat Papua tidak begitu percaya, bahkan menyatakan bahwa ini hal gila, ketika ada kabar tersiar bahwa Jend KK telah di bunuh oleh aparat Militer Indonesia melalui operasi yang di laksanakan oleh Tim gabungan dari Densus 88 dan Satgas Amole. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ini bisnis gelap yang Militer Indonesia lakukan untuk kepentingan mereka.
Dan semua orang mengatakan bahwa ini sebuah hal yang mustahil, jika memang benar ada yang bisa menangkap bahkan menembak mati beliau. Karena dari penuturan sekian banyak orang, KK adalah panglima besar yang tidak kenal kompromi, baik kepada anak buahnya sendiri, apalagi terhadap militer Indonesia. Sudah tentu, orang seperti ini keamanannya akan betul-betul terjamin.
Waktu terus berlalu, hari terus berganti, saya sendiri semakin terusik dengan kabar di berbagai media tentang kepergiaan beliau, baik kabar dari media cetak, maupun media elektronik. Saya sendiri sedikit tidak percaya, apa bisa Militer Indonesia menjamah-nya, padahal kita tahu sendiri, bahwa selama ini beliau hidup di hutan belantara yang sukar di jangkau oleh siapapun.
Informasi setiap waktu berlalu, ada yang mengatakan bahwa yang meninggal adalah betul-betul Jend KK, dimana beliau di tembak di daerah gorong-gorong Timika. Adapula yang mengatakan, bahwa yang tertembak bukan beliau, karena sangat-sangat tidak mungkin ada di daerah kota. Ini menjadi sebuah perenungan panjang, sebenarnya apa benar beliau telah pergi atau tidak?
Akhirnya terjawab, ketika beberapa keluarga dan orang dekat beliau memberikan pernyataan di media masa, bahwa yang tewas adalah Jend KK. Mendengarnya sempat bertanya dan mengalahkan pencipta, setegah itukah kau? Mengorbankan seseorang panglima besar yang selama ini di pundaknya ditaruh segala keluh kesah rakyat Papua. Jujur, saya menangis, menyalahkan Tuhan, bagi saya memang DIA (pencipta) pantas bertanggung jawab terhadap peristiwa ini.
Siapa Dalang Dibalik Kepergiaannya?
Semua orang bertanya-tanya, siapa dalang di balik kepergiaan beliau? Kalau beliau pergi dalam pertempuran mungkin wajar-wajar saja, tetapi ini pergi dalam sebuah sergapan di sebuah rumah, apalagi sudah sampai masuk ke kota Timika, bahkan sudah enam hari. Dan yang menjadi pertanyaan siapa yang membawa turun beliau dari markas besar Nemangkawi, apa semuda itu membawah turun beliau?
Semua pada bertanya-tanya tentang beberapa persoalan ini. Namun ada keluarga dekat beliau yang mengutarkan panjang lebar dalam berbagai kesempatan, baik melalui telepon seluler maupun melalui E-mail, bahwa ada beberapa orang yang menjadi otak dibalik pembunuhan Jend KK secara sadis ini.
Secara jelas, sumber ini mengatakan bahwa yang “menjual” beliau adalah mereka-mereka yang selama ini bicara panjang lebar tentang dialog Jakarta-Papua. Apa benar mereka-mereka, kalau demikian dimana buktinya?
Gagasan dialog Jakarta Papua pertama kali di paparkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI) melalui buku Papua Road Map (PRM), kemudian isu ini di angkat lebih jelas lagi oleh Pastor Neles Tebay, melalui bukunya “Dialog Jakarta Papua, Sebuah Perspektif Orang Papua”. Selain itu ada pula beberapa organ perjuangan rakyat Papua yang dengan jelas meneriakan dialog Jakarta-Papua secara terus menerus. Dan secara jelas-jelas mereka sampaikan gagasan ini pada berbagai media masa, baik media yang ada dalam negeri maupun media yang berada di luar negeri.
West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) adalah salah satu fraksi/koalisi perjuangan yang benar-benar menerikaan agenda ini. Bukti nyatanya terlihat pada beberapa pernyataan pers yang mereka keluarkan melalui beberapa media di tanah air (papua). Pemimpin tertinggi dari WPNCL adalah Dr. Jhon Otto Ondawame, pria kelahiran Timika yang sudah lama bermukim di luar negeri. Dan sekjennya adalah Rex Rumakiek.
Selain itu, adalah sebuah organ perjuangan yang selama ini begitu aktif meneriakan agenda ini (dialog) dengan berbagai cara, seperti demo, bahkan sampai beberapa pernyataan pers yang mereka keluarkan. Mereka adalah West Papua National Authority (WPNA), di bawah pimpinan Herman Wainggai dan Jacob Rumbiak yang telah lama bermukim di Australia.
Masih menjadi perdebatan yang panjang, apa yang kedua organ/fraksi koalis ini lakukan ketika berbagai langkah yang mereka tempuh kadang kala tidak ada titik temunya. Bahkan ada golongan kecil rakyat Papua yang kecewa dan tetap berjalan sesuai arah pikirannya, seperti bertindak militan dan sejenisnya untuk menempuh sebuah kebebasan bagi rakyat Papua, karena beranggapan dialog yang mereka usung hanyalah perpanjangan tangan dari Otonomi Khusus (Otsus).
Dengan sedikit penjelasan diatas, bisa sedikit memberikan pemahaman pada kita, bahwa ternyata dialog itu akan gagal, bahkan bisa dikatakan malah akan korbankan banyak rakyat Papua, termasuk para pemimpin Papua, yang di pundaknya telah di berikan kepercayaan untuk berjuang secara militan demi sebuah kemerdekaan. Saya hanya takut, jangan-jangan Goliat Tabuni, Thadius Yogi, Mathias Wenda serta beberapa panglima lainnya akan menjadi korban berikutnya.
Kalau memang demikian, kita perlu telusuri siapa-siapa yang selama ini bernaung dan berteriak di bawah agenda ini (dialog). Dan saya kira, dengan uraian di atas sudah bisa kita tarik kesimpulan, dimana siapa yang bersalah, dan siapa yang bertanggung jawab atas persoalan ini. Karena jangan-jangan agenda ini adalah titipan pemerintah Jakarta, yang isunya diangkat agar mengorbankan mereka para patriot di Papua. Ini harus di telusuri sampai ke akar-akar, agar tidak ada lagi korban di tubuh perjuangan Papua Barat.
Selama ini beberapa organ perjuangan yang menamakan diri sebagai organ/fraksi/koalisi sering kali berjalan tidak sesuai dengan keinginan luhur rakyat Papua. Bahkan mereka jelas-jelas meneriakan dialog Jakarta-Papua yang orang Papua anggap sebagai re-konstruksi otonomi Khusus, dan membangun Papua dalam bingkai NKRI. Orang Papua ingin dialog nasional, yang di mediasi oleh dunia Internasional.
Keterangan secara detail yang di berikan oleh saudara ZM dalam beberapa forum diskusi sudah bisa memberikan kepastian, bahwa ada beberapa orang di balik agenda dialog yang mengobarkan rakyat Papua, bukti kongkritnya KK sendiri telah menjadi korban. Ini harus menjadi perhatian yang serius dari kita semua. Bahkan dalam beberapa komentar dalam situs jejaring sosial, telah jelas-jelas menyatakan bahwa beberapa manusia Papua yang selama ini berteriak dialog Jakarta-papua-lah yang mengorbankan beliau.
Kita tidak berhak mengahikimi siapapun, karena hanya Tuhan sendiri yang akan berdiri sebagai Hakim yang adil, dimana menghakimi umat manusia, termasuk mereka yang telah mengorbankan sesama pejuangnnya sendiri tanpa rasa bersalah. Sekarang sudah saatnya beberapa orang yang merasa bersalah untuk bertanggung jawab seraya menyatakan kesalahannya.
Langkah Yang Harus Diambil
Rakyat Papua telah mengetahui, siapa orang, organ dan fraksi/koalisi yang mengorbankan Jend Kelly Kwalik atas nama rakyat Papua. rakyat Papua. dan rakyat Papua saat ini sedang bingung, mereka mengorbankan beliau demi sesuap nasi atau demi sebuah kemerdekaan?
Dan memang benar, menyadari akan ada hal yang tidak benar, sehingga sehari setelah ada kabar meninggalnya General Kelly Kwalik, Ketua Dewan Militer, merangkap komandan panglima tertinggi di Kodap II, Mabes Eduda-Paniai mengeluarkan pernyataan sekaligus himbau kepada seluruh bangsa Papua, baik yang ada dalam negeri, maupun yang berada di luar negeri.
Pada point yang ke-5 mengatakan “Komponen-komponen, fraksi-fraksi serta organisasi-organisasi yang ada di luar negeri maupun dalam negeri segera rapatkan barisan, bulatkan tekad, serta satukan persepsi untuk sebuah tujuan mulia. Jangan mengurusi kepentingan pribadi sendiri, tetapi mari kita bersama-sama memikirkan nasib rakyat Papua Barat yang telah lama dijajah oleh NKRI” dugaan saya, mungkin saja TPN-OPM telah membaca gelagat itu, dimana ada fraksi atau organ perjuangan yang bernaung di bawah payung rakyat Papua, atas kepentingan perutnya semata.
Lebih lanjut dalam penurutan saudara ZM, beberapa organisasi atau lembaga kemanusiaan yang selama ini bergerak atas nama kemanusian di Papua juga telah mengorbankan beliau. Salah satunya sebuah lembaga kemanusia IPAHR, pimpinannya adalah Paula Makabory, yang selama ini selalu berteriak atas nama rakyat Papua Barat.
Saya secara pribadi menduga, kesaksian ZM yang mengaku sebagai keluarga terdekat beliau bukanlah bahasa profokasi maupun tipuan belakan, karena beberapa bukti kongkrit telah di temukan. Dan tinggal tunggu waktu, kapan bukti-bukti tersebut akan di kuak. Kebenaran bisa di kalahkan, tetapi tidak bisa di salahkan. Berbahagialah yang telah mengorbankan bapak/panglima/jenderal/ serta orang tua kita Jend Kelly Kwalik demi sebuah “kepentingannya”, mungkin hanya TUHAN yang akan membalas semua perbuatan tidak terpuji itu.
Mama Papua dan alam Papua telah mengatahui, siapa yang bersalah dan siapa yang tidak bersalah. Dan tinggal tunggu waktu, bagi mereka yang memang betul-betul menjadi serigala untuk membunuh orang tua kita, Tuan Jend Kelly Kwalik. “alam yang akan bertindak menghadapi mereka yang telah mengorbankan orang tua kita. ” pungkas salah satu warga Timika kepada penulis melalui telepon selulernya ketika dengan jelas mengetahui bahwa ada sekolompok orang Papua yang mengorbankan beliau.
Penutup
Editorial ini tidak bermaksud menuduh, memvonis bahkan sampai menyerahkan para “serigala” yang memang betul-betul jahat ke tangan hakim yang adil, yaitu Yesus Kristus Putra Natal. Namun hanya bentuk koreksi serta masukan untuk mereka yang memang betul-betul telah menyerahkan Jend Kelly Kwalik agar insaf dan sadar dengan perbuatan, seraya berbenah diri di bulan yang kudus ini.
Sebelumnya, atas nama pribadi dan keluarga saya mengucapkan Selamat Hari Natal 25 Desember 2009 dan Tahun Baru 01 Januari 2010. Semoga damai natal tetap menjadikan kita tegar dan teguh dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Refleksi Mengungkap Sebuah Kebenaran
Pintu Angin Kota Wasior, 23 Desember 2009
Pukul 18.00 Wit
Thursday, December 17, 2009
Hanya Sedikit Puas Dengan Semua Ini
OCTHO- Mungkin tepat kau menciptakan aku, dimana menjadi pelita di antara kegelapan yang semakin memuncak. Saya tidak pernah berharap untuk menjadi seorang nabi, ulama, pendeta bahkan menjadi malaikat yang dapat berbual janji seraya menawarkan nafas kehidupan kepada sekain banyak umatmu yang ada di dunia Papua.
Saya senang dengan perjalan hidup saya saat ini, dimana berbicara, berdiri serta bertindak untuk sebuah perubahan. Yakin membawah rakyat dan Papua keluar dari berbagai ketertinggalan. Aku tahu, itu sebuah keputusan serta pilihan hidup yang kau pilihkan pada diri aku.
Hal ini semakin jelas lagi ketika kau menitpkan aku pada beberapa orang yang kadang saya sukar percayai tekad dan kesungguhan mereka untuk membangun aku dan teman2 aku. Namun seiring berjalannya waktu, kau selalu menguatkan aku, untuk memercayai dan meyakini mereka, bahwa mereka adalah utusan yang kau utus untuk membawah terang, yang sebentar lagi tongkat estafet itu akan sampai pada diri kami.
Aku bangga dan senang, ketika kedua orang tuaku kau panggil begiti cepat, saya juga tidak pernah berharap, dan tidak pernah menginginkan kedua orang tuaku begitu cepat pergi, namun saya tahu, kau berencana lain terhadap mereka dan terhadap diriku.
Kadang aku menyalhakan diri, kadang juga aku menyalahkan dunia Papua yang begitu tega memanggil kedua orang tuaku, aku tidak pernah menginginkan pergi begitu cepat, namun apa boleh buat, semua telah terlanjut tereksesusi, memang kasar menggungkan kata eksekusi untuk menggambarkan tekad dan keputusan-Mu, tapi itulah yang selalu saya simpulkan.
SEMOGA saya tetap berjalan dengan kondisi seperti ini. Dan tetap bertindak dengan segala kemampuan yang kau berikan untuk saya pakai.
KM Labobar, 14 Des 2009
Pukul 07.00 Wib
PR Untuk Tuhan
OCTHO- Menjadi pikiran,
Ketika ada yang harus politisi,
Merasa bersalah,
Ketika merasa,
Kepentingan rakyat kecil di abaikan
Menyalahkan siapa???
Mereka hanya manusia biasa,
Mereka ciptaan-Nya yang ada salah dan dosa
Mereka bukan malaikat
Harus berubah,
Kadang waktu tidak menjawab,
Kadang waktu mengabaikan segala tangisan mereka
Dan kadang waktu menjawab,
Apa yang menjadi sebuah kebutuhan,
Dan tidak mungkin,
Dan tidak mungkin,
Menyalahkan waktu,
Menyalahkan perputaran poros bumi
Semua bukan takdir,
Tapi semua pilihan,
Semua keputusan,
Yang menentukan apa dan bagaimana jadinya
Rakyat yang kecil yang saat ini,
Merasa di abaikan dan di tindas
Semoga ada yang insaf,
Bahwa TUHAN tidak tutup mata,
Terhadap perbuatan, tingkah laku,
Serta pilihan hidup mereka yang tidak terpuji.
KM Labobar, 12 Des 2009
Pukul 19.27 wit
Harga Diri Yang Tak Ternilai
OCTHO- Seberapa harga dirimu,
Tidak akan kubeli
Percuma saja memercayai Tuhan,
Jika aku menjadikanmu barang dagangan
Aku bukan tak mampu,
Aku bukan tak sanggup,
Akau sangat-sangat mampu dan sanggup membeli kau,
Tapi bagiku,
Kau dan aku sama nilainya,
Kau dan aku bukan barang dagannnya,
Bahkan,
Kau dan aku tak ternilai,
Bukan berarti tidak ada harga,
Namun hanya DIA yang mampu membeli kau dan aku
Bukan bermaksud jadi pendeta, ulama, biksu, dll.
Namun saya hanya sedang berusaha,
Menahan gejolak batin,
Untuk tetap tidak “membelimu”
Seraya tetap mengamalkan ibadah yang sesungguhnya,
Yakni berpengang teguh pada perintah-Nya
KM Labobar, 14 Des 2009
Pukul 17.00 wit
Monday, December 07, 2009
Johanis Adii, S.Pd: Bertekad Meningkatkan SDM di Kabupaten Deiyai
OCTHO- Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Deiyai sudah merupakan tanggung jawab bersama, karena apa jadinya daerah ini dalam beberapa waktu mendatang ditentukan oleh tekad, komitmen, serta kerja sama yang baik dari semua komponen masyarakat dan pemerintah daerah.
Menyadari akan pentingnya peningkatan SDM di Kabupaten Deiyai, kami telah bertekad penuh untuk memperhatikan secara serius jalur pendidikan. Dimana dengan visi yang kami usung, “Membangun Pendidikan dari Desa ke Kota” hal ini untuk kepentingan masyarakat setempat yang memang pemekaran hadir untuk mereka.
Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deiyai, Johanis Adii, S.Pd, saat ditemui media ini di Bandara Udara Nabire, Selasa (08/12) kemarin.
Lebih lanjut menurutnya, bahwa visi yang telah mereka usung tidak akan tercapai, apabila tidak ada kerja sama yang baik dari masyarakat. “saya selaku kepala dinas, sangat berharap masyarakat bisa mendukung segala program yang kami buat untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Deiyai, hal ini juga untuk masa depan Kabupaten Deiyai yang lebih baik lagi,” jelasnya.
“dalam tahun 2010 setelah anggaran ada, kami bertekad membangun pendidikan, karena segala rancangan maupun progam untuk meningkatkan SDM di Kabupaten Deiyai telah kami susun. Semua itu memerlukan tenaga, biaya serta waktu yang tidak bisa kita remehkan,” terangnya.
Adapun beberapa progam utama yang akan menjadi acuan kerja dinas pendidikan untuk meningkatkan SDM di Kabupaten Deiyai. Pertama; membuka tempat-tempat belajar anak-anak usia dini, lebih di kenal dengan istilah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kedua; jalin kerja sama dengan FKIP Uncen di Jayapura untuk membuka kelas perguruan tinggi di Kabupaten Deiyai, kami khususkan hanya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Diploma tiga (D3) untuk beberapa jurusan yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Dan ada beberapa lagi program utama yang akan menjadi sebuah target pembangunan menuju SDM yang menjanjikan. Semua ini untuk meningkatkan SDM di Kabupaten Deiyai, dalam menanti sebuah pembangunan.
“untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tahun 2009 ini kami telah mengirim beberapa anak untuk menyelesaikan strata dua (S2) mereka di pulau jawa, setelah mereka selesai, kami berharap mereka bisa pulang, dan kembali membangun daerah mereka. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, masih banyak anak-anak yang kami biayai untuk melanjutkan pendidikannya hingga selesai,” pungkasnya.
Selain itu dalam membangun pendidikan di Kabupaten Deiyai, ada dua distrik yang akan menjadi perhatian dari kami. “ada dua distrik yang jauh dari kota, yaitu distrik Kopiraya dan Distrik Bouwobado, kedua distrik ini akan menjadi perhatian yang serius dari kami. Hal ini juga untuk meningkatkan SDM di kedua daerah ini,” tandasnya.
Selain itu kami juga berharap agar segala infrastruktrur yang berkaitan dengan pendidikan di Deiyai dapat di segera di bangun, agar ada semangat kerja yang tinggi dari setiap staf yang di berikan kepercayaan untuk mewmbangun pendidikan di daerah ini. “displin yang tinggi dari setiap staf juga sangat di butuhkan, agar terwujud apa yang menjadi kebutuhan pendidikan masyarakat di daerah ini,” pungkasnya.
“kami sangat berkomitmen untuk menata birokrasi pendidikan yang baik, agar apa yang menjadi tujuan utama kita dalam meningkatkan SDM di Kabupaten Deiyai dapat terwujud, sehingga masyarakat yang menjadi objek dari pada pemekaran dapat merasakan manfaatnya” tandas beliau akhiri komentarnya.
Seluruh Kepala Distrik di Kabupaten Intan Jaya Harus Kembali ke Tempat Tugas
POGAU- Pemekaran Kabupaten Intan Jaya memang untuk membawah keluar masyarakat dari berbagai ketertinggalan, termasuk keterisolasian, dan karena itu, kerja sama yang baik dari semua pihak sangat di butuhkan, salah satunya peran kerja yang baik dan bertanggung jawab dari kepala-kepala distrik di Kabupaten Intan Jaya yang telah terpilih beberapa waktu lalu. Bagaimana mau melihat masyarakat Intan Jaya yang makmur dan sejahtera, sedangkan kepala-kepala distrik lebih banyak habiskan waktu di luar Kabupaten Intan Jaya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa masih ada beberapa kepala distrik di Kabupaten Intan Jaya yang tidak begitu serius mengabdi untuk masyarakat, dan lebih sering tinggal di kota, dari pada harus pulang dan tinggal bersama-sama dengan masyarakat. Ini harus menjadi pertimbangan yang serius bagi pemerintah daerah dalam mengontrol fungsi kerja dari setiap kepala distrik yang ada.
Hal ini dikemukakan oleh Septinus Tipagau, S.Ip, salah satu tokoh intelektual suku moni dari Kabupaten Intan Jaya, saat ditemui media ini di seputaran Pantai Maf, Senin, (07/12) kemarin.
Menurutnya, bahwa banyak kepala distrik yang lebih senang habiskan waktu di Kabupaten Nabire, daripada kembali ke tempat tugas untuk mengabdi kepada masyarakat. “saya lihat hampir semua kepala distrik di Kabupaten Intan Jaya yang lebih senang tinggal di Kabupaten Nabire, daripada harus kembali dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat. Dan seharusnya ini tidak boleh terjadi, pemda harus memberi teguran keras aparatnya yang bekerja setengah-setengah untuk perkembangan masyarakat Intan Jaya,” pungkasnya.
“coba nanti lihat saja, kemungkinan semua kepala distrik dari Kabupaten Intan Jaya ada tinggal di Nabire. Ini menjadi pertanyaan besar, kira-kira apa yang mereka lakukan di Kabupaten Nabire, padahal tempat tugas mereka bukan disini. Kalau mereka mau kasih habis anggaran, dimana tidak mengabdi kepada masyarakat lebih baik stop sudah angkat mereka jadi kepala distrik,” tegasnya.
Selain itu, menurut mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja ini, bahwa kepala distrik yang tidak loyal kepada masyarakat, lebih baik di pecat saja, karena nanti tidak menciptakan Kabupaten Intan Jaya yang baik, dan tentunya sudah akan memberi kesulitan kepada pemda untuk melakukan pembangunan.
Lebih lanjut menurutnya, bahwa kepala distrik di 6 Distrik di Kabupaten Intan Jaya mempunya fungi yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Intan Jaya kedepan. “kepala distrik mempunyai peran yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Intan Jaya, dimana menyampaikan apa yang menjadi keluhan, kekurangan serta kebutuhan pembangunan di tingkat distrik, dan hal ini yang harus di pahami oleh setiap kepala distrik yang telah terpilih,” urainya.
“saya berharap hal ini bisa menjadi perhatian yang serius dari penjabat Bupati Kabupaten Intan Jaya, dimana memberi teguran kepada para kepala distrik yang berlama-lama di Kabupaten Nabire untuk mengurusi kepentingannya sendiri. Kalau ada yang mengatakan bahwa mereka ada di Kabupaten Nabire untuk urus kepentingan masyarakat di tingkat distrik itu omong kosong, karena mereka telah ada di Kabupaten Nabire sejak pelantikan hingga sekarang,” tambahnya.
Saturday, December 05, 2009
Peran Pemda Dalam Mengembangkan Potensi Wisata di Kabupaten Nabire
Pendahuluan
OCTHO- Potensi wisata sebuah daerah, jika dikelolah dengan sebaik-baiknya sudah tentu akan memberi keuntungan bagi warga masyarakat sekitarnya. Selain itu juga, akan memberikan pemasukan bagi kas daerah, dalam hal ini potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Nabire sendiri. Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadikan potensi wisata sebagai sumber pemasukan terpenting, dan hal itu terbukti memberikan keuntungan besar.
Kita bisa lihat contoh dari Provinsi Bali, salah satu daerah di Indonesia yang mengembangkan prinsip ini, dimana menjadikan objek wisata sebagai modal utama dalam menghidupi masyarakat, pemerintah serta mengembangkan SDM yang ada disana. Komitmen dan tekad mereka berjalan dengan baik, hingga dalam beberapa tahun terakhir, provinsi ini merupakan salah satu daerah yang memberikan devisa (pemasukan) tertinggi bagi Negara Indonesia (Rp2,2 triliun selama tahun 2008). Ini sebuah prestasi gemilang, yang sukar di torehkan daerah manapun di pulau jawa.
Selain itu, dengan kemampuan dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Bali, membuat Negara Indonesia sebagai sebuah tempat yang patut untuk dikunjugi. Lihat saja catatan kunjungan turis Mancanegara di Indonesia, dimana meningkat drastic, walau beberapa kali Indonesia pernah di landa bom.
Dengan melihat contoh keberhasilan yang di capai Provinsi Bali memberikan sebuah pertanyaan kepada kita, bagaimana dengan potensi wisata daerah lain di Indonesia? Bagaimana dengan daerah Papua? dan terlebih khusus bagaimana dengan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Nabire.
Apakah potensi wisata di Kabupaten Nabire perlu di kembangkan? Atau sebaliknya tidak perlu di kembangkan. Ataukah kita menunggu SDM yang menjanjikan, setelah itu seraya bertindak mewujudkannya. Hal ini juga agar ada pemberdayaan masyarakat setempat, terbukanya lapangan pekerjaan, serta masuknya investor asing yang memberikan kontribusi bagi pembangunan Kabupaten Nabire, khusus dalam mengembangkan potensi wisata yang ada.
Dalam uraian di bawah ini saya akan lebih spesifik bahas bagaimana gambaran umum Kabupaten Nabire, potensi wisata yang patut dikembangkan, serta peran pemerintah dalam mewujudkan sebuah pekerjaan itu, agar memang betul-betul bermanfaat.
Gambaran Umum Kabupaten Nabire
Wilayah Kabupaten Nabire berada di pesisir teluk cenderawasih yang secara geografis terletak pada posisi antara 134°,35′–138°,02′ Bujur Timur dan 2°,25′ – 4°,15′ Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Nabire 15.350 Km2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut sebelah utar Teluk Sarera, Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen, Sebelah Selatan, Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Mimika, Sebelah Timur, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Paniai, Sebelah Barat, Kabupaten Teluk Wandama dan Kabupaten Kaimana.
Wilayah Kabupaten Nabire memiliki topografi datar diperkirakan 47% dari luas wilayah terletak menyebar pada distrik Yaur, Wanggar dan Napan. Sedangkan daerah berbukit diperkirakan 53% tersebar pada distrik–distrik Sukikai, Uwapa, Mapia, Moenemani dan Ikrar.
Topografi dan keadaan formasi geologisnya sangat bervariasi dan berpengaruh terhadap pembentukan dan jenis tanah. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut, Rawa, terdapat di sekitar aliran Sungai Wapoga, Kali Mangga dan Kali Bumi, merupakan daerah-daerah deposit kuarter yang menerima endapan sungai menutup batuan sedimen (alluvium), tersier dan pleistosin. Tumbuhan khas di lokasi ini antara lain sagu (metroxsilon spp) dan species lainnya.
Dataran Tanah Kering, jenis tanah yang menonjol di dataran ini antara lain organosol dan alluvium yang sering ditemukan di dataran tinggi. Daerah pantai sekitar Nabire antar lain Kali Sanggar dan Kali Nabarua terdapat jenis tanah regosol, lanhumick clay, alluvial dan podzolik, pada dataran ini terdapat hutan tropis basah. Dataran Tinggi, Lereng dan Bukit, bahan induk batuan sedimen tersier dan pleistosin tanah kapur. Janis tanah yang terdapat antara lain: podzolik merah, hidromorf kelabu, merah sampai kuning.
Iklim, Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian letak dimana setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0.60 ºC. Akibat topografi yang bervariasi di dataran tinggi maka suhu udara di Kabupaten Nabire berkisar antara 20 ºC–32 ºC, dengan suhu maksimun 34ºC. Wilayah ini beriklim tropis basah dengan curah hujan hampir merata sepanjang tahun.
Jumlah penduduk Kabupaten Nabire menurut data Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire sampai dengan akhir tahun 2005 sebanyak 172.315 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 92.476 jiwa dan perempuan sebanyak 79.839 jiwa. Tahun 2004 terjadi peningkatan penduduk sebanyak 8.510 jiwa (jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 160.882 jiwa) atau meningkat sebesar 2,3%.
Meningkatnya jumlah penduduk tersebut disebabkan adanya kelahiran dan masuknya penduduk dari luar Kabupaten Nabire yang setiap tahun semakin meningkat. Mayoritas penduduk Kabupaten Nabire memeluk agama Kristen Protestan dan Katolik, kemudian Islam, sedangkan pemeluk agama Hindu dan Budha relatif sedikit jumlahnya.
Mata pencaharian penduduk asli Kabupaten Nabire pada umumnya adalah peramu, bertani, berburu hewan dan sebagai nelayan. Sumber daya manusia di Kabupaten Nabire dapat dikatakan masih rendah kualitasnya, akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan masyarakat. Sedangkan dari segi kuantitas, sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan daerah.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang tersebar di Kabupaten Nabire sangat potensial antara lain terdapatnya sumber daya hutan tropis yang kaya akan berbagai jenis flora seperti Arucaria, Librocedus, Grevika, Eucalyptus, Metrosideros, Trisnatia, Melakuca, Darydium, rotan, damar, sagu, kayu lawang, masohi dan gaharu. Sedangkan fauna terdiri dari berbagai jenis mamalia, unggas dan reptilia seperti babi, rusa, kuskus, kasuari, cenderawasih, kakatua, nuri, itik, buaya, biawak, berbagai jenis ular dan sebagainya.
Disamping itu, terdapat juga hutan mangrof, sumber daya kelautan, pertambangan, dan bahan-bahan galian antara lain marmer, mika, minyak bumi, emas, jenis tambang galian C dan lain-lain.
Potensi sumber daya alam, tersebar di berbagai distrik sebagai berikut, Distrik Nabire: marmer sebanyak 50.000.000 m3, minyak bumi, koalin, lempung, lumpur dan nikel serta emas. Distrik Uwapa : terutama emas yang saat ini dijadikan lokasi penambangan rakyat seluas 30 km2, bahan galian tambang lainnya adalah kaolin dan batu gamping. Distrik Yaur, marmer sepanjang 1 km volumenya sekitar ratusan juta m3 dan ditemukannya kandungan emas serta terkenal dengan kawasan Taman Laut Teluk Cenderawasih seluas 566.500 Ha.
Distrik Napan: minyak bumi, batubara dan emas serta potensi dataran rendah yang luas dan subur untuk pengembangan tanaman pangan dan tambak rakyat seperti budidaya udang, kepiting dan ikan bandeng. Distrik Mapia: batubara dan emas serta potensi perkebunan kopi, kakao dan kelapa sawit. Distrik Kamu: dataran Lembah Kamu yang subur dan luas berpotensi untuk pertanian tanaman produksi, terutama kopi yang saat ini terkenal sebagai penghasil Kopi Arabica (Kopi Moanemani) dan coklat.
Distrik Ikrar: emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi. Distrik Sukaikai: emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi. Distrik Wanggar: emas dan lahan pertanian khususnya sawah. Distrik Siriwo: emas dan lahan pertanian kopi, kakao, kelapa sawit serta hutan produksi.
Apabila seluruh potensi sumber daya alam ini dikelola dan dieksploitasi, akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membiayai pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
Potensi Wisata
Setelah membaca gambaran umum Kabupaten Nabire serta sumber daya alamnya, bisa kita beri kesimpulan, bahwa sangat banyak potensi yang terkandung didalamnya. Dan semua itu kalau saja dikelola secara baik, akan memberikan nilai ekonomi yang sangat tinggi dan sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membiyayai pembangunan demi kesejahteraan masyakat Kabupaten Nabire yang ada.
Sekedar pengetahuan penulis, ada beberapa tempat wisata di Nabire yang dapat di kelolah untuk pemasukan bagi daerah dan pemerintah. Namun kadang diabaikan oleh pemerintah daerah, padahal potensi-potensi seperti itu perlu pengembangan yang lebih khusus. Dan ada beberapa tempat yang penulis katakan layak dikelola oleh pemerintah daerah Nabire.
Pertama; wisata pantai Gedo di daerah Sanoba. Sejak keberadaannya pantai ini, sudah banyak wisatawan yang berdatangan, baik dari Nabire maupun luar Nabire. Pemandangan, indahnya pantai serta situasi yang menyenagkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun sampai saat ini, tidak banyak yang berpikir untuk mengelolahnya untuk menjadi tempat wisata yang lebih besar, dimana memberi pemasukan penting bagi daerah dan masyarakat.
Kedua; wisata pantai Yamari yang ada di Siriwini. Sama halnya dengan pantai gedo, tempat wisata ini juga telah banyak di kunjungi. Lebih banyak orang ke tempat wisata ini untuk melepaskan kelelahan selama masa kerja. Potensi pemasukan sangat besar, namun lagi-lagi pemerintah daerah mengabaikannya.
Ketiga: wisata Pulau Harlem di kepulauan Mor. Sejak keberadaannya tempat wisata ini, sudah banyak wisastawan yang mengunjunginya. Tempat wisata ini bukan di kunjungi oleh wisatawan lokal serta nasional saja, namun sempat dikunjungi juga oleh wisatawan mancanegera, diantaranya dari; Korea, China, Amerika, dan Polandia. Namun lagi-lagi pemerintah mengabaikan peluang itu.
Keempat; Tempat wisata pantai Maf yang terletak di jantung kota Nabire. Sudah menjadi pemandangan umum, ketika dapat kita saksikan banyak orang yang selalu mengunjungi tempat ini. Pantainya yang indah, tempat duduk yang asri, serta pemandangan umum yang menjanjikan menarik minat banyak orang untuk mengunjunginya. Namun secara umum juga tempat wisata ini di abaikan pemasukannya oleh pemerintah daerah.
Peran Pemerintah
Semua potensi wisata yang ada di Kabupaten Nabire akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, serta pemerintah daerah ketika ada kemauan keras untuk mengembangkannya. Dalam hal ini dari Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten Nabire sendiri.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata harus serius, komitmen, serta bersepakat penuh untuk mengembangkan setiap potensi wisata yang ada. Karena ini bagian terpenting dari pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan pendapatan daerah yang lebih menjanjikan. Ada beberapa langkah yang Dinas Pariwisata harus lakukan untuk meningkatkan, serta menggunakan kelebihan potensi wisata.
Pertama: mengadakan penilitian serius terkait potensi wisata yang nantinya akan memberikan manfaat kepada rakyat umum. Penilitian ini juga harus melibatkan masyarakat umum, serta pemilik hak ulayat sendiri, karena mereka yang mengetahui situasi, serta kelebihan yang ada.
Kedua; melakukan perencanaan yang matang dalam mengagaskan hasil penilitian itu. Dimana perencanaan yang baik, serta akan memberikan manfaat di hari-hari kedepan untuk mewujudkan potensi wisata Kabupaten Nabire yang nantinya akan memberikan manfaat besar bagi rakyat dan pemerintah daerah.
Ketiga: melakukan kerja serius sesuai dengan hasil penilitian serta hasil perencanaan yang ada. Sudah tentu hasil penilitian dan perencanaan yang di kembangkan untuk mendongkrak potensi wisata betul-betul harus berguna bagi rakyat umum. Ketika ketiga langkah ini dikerjakan dengan tidak mengabaikan prinsip kebersamaan, maka akan memberikan hasil yang sangat baik bagi semua instansi.
Penutup
Maju mundurnya potensi wisata di Kabupaten Nabire tergantung segala kebijakan, komitmen, serta peran kerja yang pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten lakukan. Dan yang perlu di ingat, segala kebijakan, serta keputusan yang di buat, harus memberi manfaat penuh bagi warga masyarakat setempat.
Banyak potensi wisata yang ada di Kabupaten Nabire bukan sebuah ukuran menilai kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat dan Kabupaten Nabire. Semua tergantung dari komitmen, kebersamaan serta kemauan kerja dari semua instansi terkait, terlebih khusus pengambil kebijakan.
Ketika tidak ada tindakan nyata yang pemerintah daerah lakukan untuk menyelamatkan aset daerah (potensi pariwisata) jangan pernah bermimpi, rakyat dan daerahnya akan maju. Semua butuh praktek, teori yang panjang lebar tanpa tindakan nyata, hanya menghasilkan perselisihan dan perdebatan yang panjang.
Dengan tulisan yang cukup singkat ini, semoga pemerintah daerah di Kabupaten Nabire insaf, bahwa potensi yang sudah saatnya, dan harus di kembangkan untuk kemakmuran dan kepentingan semua rakyat di Nabire. Jangan sekali-kali mengembangkan potensi wisata yang ada untuk kepentingan pribadi semata, dampaknya akan lebih menghancurkan daerah Nabire di masa-masa mendatang.
Daftar Pustaka
- Data dari BPS Kabupaten Nabire
- Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Nabire
- Data dari Dinas Pertambangan Kabupaten Nabire
- http://hariansib.com/?p=60318
- http://nabire.wordpress.com/2008/08/20/kota-nabire/
- http://wikipedia.com
Wednesday, December 02, 2009
15 Tahun PESAT Membangun Pendidikan Berpola Asrama di Papua
Daniel Alexander: Mereka Anak-anak Yang Terpilih
Dengan pendidikan berpola asrama, PESAT Nabire telah hadir di Papua selama 15 Tahun. Ada yang luar biasa dengan pelayanan mereka, dimana mendidik anak-anak asli Papua sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Bagi mereka, mendidik karakter seorang anak lebih penting, daripada hanya kepintaran dan kecerdasan saja.
POGAU- Pendidikan berpola asrama merupakan salah satu trik jitu yang dapat di gunakan untuk membangun Pendidikan di Papua, lebih khusus meningkatkan Sumber Daya Manusianya. Namum, tidak banyak juga yang menyadari hal ini, sehingga terkesan mengabaikan pendidikan pola asrama untuk anak-anak Papua yang membutuhkan pendidikan.
UU No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus sudah hampir 8 tahun hadir di Papua, namun tidak ada prestasi gemilang yang bisa Otsus torehkan untuk perubahan anak-anak Papua, khususnya di bidang pendidikan. Lihat saja hasil Study Univerisitas Indonesia yang di paparkan beberapa waktu lalu di Jakarta, yang menempatkan Provinsi Papua sebagai daerah buta huruf paling tinggi di Indonesia. Seharusnya tidak demikian, kenapa proposional dana Otsus untuk pendidikan yang milyaran rupiah belum bisa menjawab hal ini.
Hingga saat ini di Papua, hanya ada satu Yayasan yang mengembangkan pola pendidikan berasrama, yaitu Yayasan PESAT, mereka berdomisil di Kabupaten Nabire. Dan telah hadir di Papua hampir 12 Tahun lamanya. Sistem pendidikan berpola asrama yang mereka kembangkan, adalah dengan cara ber-asramakan anak-anak asli Papua dari TK-SMA, dan memiliki sekolah khusus yang tidak bisa dicampur baurkan dengan mereka yang ada di luar asrama.
Komentar Tentang Pelayanan Mereka
Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH telah banyak bercerita tentang kinerja luar biasa yang Yayasan ini tunjukan selama hadir di Papua, lebih khusus telah di paparkan panjang lebar dalam bukunya “Kami Yang Menanam, Kami Yang Menyiram dan Tuhanlah Yang Menumbuhkan.
“saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena Yayasan PESAT hadir di Papua, dan telah mendidik dan mengajari sekian banyak anak-anak Papua, khususnya mereka yang datang dari pedalaman untuk menjadi manusia. Mewakili pemerintah daerah, saya mengucapkan banyak terima kasih untuk Yayasan Pesat,’ ucap pak Bas saat melaksanakan kunjungan di Yayasan ini beberapa waktu lalu.
Yayasan PESAT berdiri bermula dari kerinduan besar seorang hamba Tuhan, Pdt Daniel Alexander namanya. Beliau sangat berkeinginan melihat anak-anak Papua yang pintar, cerdas, terampil, kreatif serta berkarakter kristus. Baginya mereka sudah pasti bisa membangun Papua setelah keluar dari arena pendidikan dasar (TK-SMA) ini. Dasar yang kuat, sudah tentu mengarahkan anak ini untuk memilih dan menentukan araha hidup yang lebih baik lagi.
“saya yakin, mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin Papua yang hebat dan luar biasa. Mereka imamat yang rajani, anak-anak yang terpilih untuk membangun dan merubah Papua. Nanti kita bisa lihat kinejer mereka dalam beberapa waktu mendatang setelah mereka menyelesaikan studi,” pungkas Daniel beberapa waktu lalu di Nabire.
Menurutnya, pendidikan pola asrama paling jitu di Papua, agar setiap anak-anak tersebut bisa didik sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang berlaku, serta mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menjadi modal dasar. Guru-guru yang mereka datangkan untuk melayani anak-anak ini sangat luar biasa. Bahkan ada yang bergelar Dr, tapi dimana harus tinggal serumah dengan anak-anak, luar biasa bukan? Baginya, tidak cukup seorang anak hanya pintar dan cerdas, tapi yang terpenting adalah memiliki aklhak dan karakter yang baik, ini baru orang yang hebat. Dan setiap guru-guru yang ada mengajarkan tentang hal itu, dimana membentuk karakter dan akhlak dari pada setiap anak-anak didik.
“Lihat saja di Negara Indonesia, terlebih khusus di Papua, banyak orang pintar dan cerdas, semua mereka selalu korupsi terus, sehingga rakyat hanya menjadi korban. Tetapi beda, kalau pintar dan cerdas, di barengi dengan aklhak dan karakter yang baik seperti kristus, mereka akan menjadi lilin di tengah kegelapan, dan memang itu kerinduan terbesar saya membangun pendidikan berpola asrama di Papua,’ papar Daneil menjelaskan.
Selain itu Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Nabire, A.H Sihombing pernah berkomentar tentang keberadaan Yayasan ini, ketika memberikan kata sambutan dalam acara yang di selenggakan oleh SMA Kristen Anak Panah, salah satu sekolah yang didirikan Yayasan ini.
“PESAT Nabire hadir telah membantu meringankan beban pemerintah daerah, dimana bisa mendidik dan membina anak-anak Papua untuk menjadi manusia. Saya sangat berterima kasih untuk kerja ini. Banyak Yayasan di Kabupaten Nabire, tetapi kerja mereka tidak becus, namun selalu minta aggaran pendidikan dari kami, tetapi berbeda dengan Yayasan PESAT, lebih banyak bekerja, dari pada meminta,’ tandas Sihombing.
Lebih lanjut menurutnya, PESAT telah menyatakan bahwa membangun Pendidikan di Kabupaten Nabire, uang bukan segalanya, tetapi kesungguhan dan motivasi untuk mendidik-lah yang harus di kedepankan. Ini harus menjadi contoh bagi yayasan-yayasan, serta sekolah-sekolah yang lain di Kabupaten Nabire.
Kendala Mendidik Anak-anak Papua
Selain itu, menurut Kepala salah satu asrama di Nabire, Gestinov Hutubesy S.T bahwa mendidik anak-anak Papua sangat susah, di perlukan pendekatan kasih sayang, agar mereka bisa berubah. “mendidikan anak-anak Papua yang datang dari berbagai tempat, serta berbagai latar belakang memang sangat susah, tetapi kami menggunakan pendekatan kasih sayang, sehingga bersyukur anak-anak kami bisa menerima ini, dan banyak dari antara mereka yang memilki karakterk sangat baik, sopan, ramah, serta bergaul dengan siapa saja,” pungkasnya.
Lebih lanjut pak Gestinov mengatakan bahwa mereka mendidik anak-anak Papua dengan kasih, sehingga kedepannya anak-anak ini bisa membawah terang kepada siapa saja, terutama keluarga mereka sendiri. Dan kami sangat berkeyakinan, bahwa orang tua mereka juga akan di senang, melihat perubahan sikap hidup anak-anak mereka.
Banyak prestasi yang anak-anak kami torehkan, seperti ada beberapa anak-anak yang selalu mewakili sekolahnya untuk ikut Olimpiade di Jayapura, bahkan ada beberapa yang sempat ke Jakarta, dan tinggal lama di sana. Ini merupakan kebanggaan tersendiri buat kami yang di Asrama maupun Yayasan, dimana keluh kesah kami mendidik tidak sia-sia.
“selain itu juga, anak-anak kami telah belajar menulis melalui bulletin AGAPE yang mereka terbitkan setiap bulannya secara berkala. Disini terlihat anak-anak kami memilki potensi-potensi yang sangat luar biasa. Dan mereka tetap belajar dan belajar untuk mengembangkan Bulletin Asrama yang mereka miliki, tetapi pesan saya untuk mereka, jangan sekali-kali mengabaikan tugas utama, yaitu sekolah,” pungkasnya.
Sekolah dan Asrama
Selama 12 Tahun hadir di Papua, terlebih khusus di Nabire, Pesat telah membangun sangat banyak asrama, dan mereka sempat berpindah-pindah tempat. Terdapat 4 asrama. Asrama Anugerah (untuk anak-anak laki-laki SMP hingga SMA), Asrama Agape (untuk anak-anak perempuan SD), asrama gilgal (untuk anak-anak laki-laki dan perempuan TK hingga SD), dan terakhir asrama Yudea (untuk anak-anak perempuan SMP hingga SMA).
Sedangkan sekolah, ada beberapa taman kanak-kanak. Seperti TK Agapae, TK Shekina, TK Samabusa, TK Wanggar, dan ada beberapa TK lainnya di pinggiran kota Nabire. Pada umumnya, taman kanak-kanak ini di kelolah oleh yayasan Pesat, dengan latar belakang para guru yang umumnya di datangkan dari daerah jawa.
Selain itu, ada SD Kristen Agape yang berdiri sejak Pesat masuk di Kabupaten Nabire, kemudian berikutnya di dirikan SMP Kristen Anak Panah, setelah itu secara bertahap didirikan lagi SMA Kristen Anak Panah. Sampai saat ini, SMA Anak panah telah menamatkan dua angkatana, dan semua lulusan memang betul-betul tinggal didik di asrama sejak taman kanak-kanak hingga mereka lulus.
Jumlah anak-anak asrama secara keseluruhan, hampir mencapai 300 anak. Sebagian besar, atau hampir seluruhnya anak asli Papua. dan berasal dari berbagai daerah di Papua, seperti dari Kabupaten Intan Jaya (suku moni), Kabupaten Paniai (suku mee), serui, biak, bahkan ada yang dari daerah pegunungan Papua (suku dani).
Mereka semua hidup sangat bersahabat, dan terlihat hubungan kekerabatan yang sangat besar. Mereka sepertinya telah menjadi satu keluarga dalam sebuah yayasan. Dan bagi mereka, moment penting saat tinggal di asrama, akan selalu di kenang saat kemana saja mereka berpergian.
Setiap lulusan yang menamatkan SMA akan dikirim ke luar Papua untuk kuliah sesuai dengan kemampuan anak-anak itu. “kami berharap setiap anak bisa berprestasi, supaya kita bisa sekolahkan sampai di perguruan tinggi” jelas Eliezer Edo Odo, Ketua Yayasan Pesat Nabire, dalam sebuah kesempatan ketika duduk memberikan kejelasan kepada anak-anak Asrama.
Pelayanan PESAT, selain di Kabupaten Nabire, ada 9 tempat lagi yang mereka layani, seperti telah membuka sekolah-sekolah di Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Timika bekerja sama dengan LPMAK, serta beberapa daerah kecil lainnya di Papua. PESAT lebih khususkan diri bergerak di bidang pendidikan dan Kesehatan untuk Papua.(madiba)