OCTHO- Dibawah ini obrolan singkat saya bersama seorang aktivis perempuan dari Papua. Dia merasa kecewa dengan kinerja pemimpin-pemimpin perjuangan Papua Merdeka, yang usahanya tak kunjung buahkan hasil, padahal banyak janji manis telah mereka obral kepada masyarakat Papua.
Semoga dengan membaca obrolan ini, kita mendapat sebuah kesimpulan, bahwa perjuangan kita belum-belum sempurna, dan selagi belum sempurna itu, kita sedang bermimpi untuk sebuah kebebasan. Dan maaf kalau saya juga mau katakan, bahwa kita sedang merabah-rabah, dengan mata yang tertutup. Untuk wanita perkasa dari Papua, terima kasih atas waktunya untuk Chat dengan saya VIA-YM pada saat itu. Selamat membaca.
Saya;
mcm2 tra dha kbr kha, knp baru OL nehhh?
NN:
wakakkakazz.....
pa kbr?
Saya:
baek22222.....
koe???
NN:
bae jg...
kbr Papua bgmn?
mcm de pu cerita gantung kha????
Saya:
cerita apa???
NN:
tra mcm tra sa kbr tentang papua lg jadi...
Saya:
sa akhir2 ini jg mcm su malas nulis kha, coba liat, tulisan bln ini sj di sa blog kosong sekaliiii
sa hanya menunggu waktu nehhhh
NN:
seepp....
tp jang tunggu wktu nan waktu yg makan kita lg...
sa bingugn juga deng bnyak cerita ttg Papua....
mcm mkin rumit kha???
ato cm sa pikiran sj e???
Saya:
yng plng rumit nurut koe apa??
mungkin sa bisa kase muda sedkit
NN:
bingung mo dengr cerita yg mn??? tra da tokoh Papua yang bisa diandalkan untuk mempertanggung jawabkan semua kegiatan2 yang di lakukan di hutan maupun aksi masa...
tidak ada yang mengomandoii
sehingga kita bisa satu suara...
bersatu...
maisng2 aktivis Papua memperjuangkan pendapatnya masing2...
seakan2 perjuangan ini seperti orang yang mau pasang tender di suatu perusahaan..
masing2 dengan mengandalakan kemampuannya sendiri.... tanpa arah yang jelas
mau dibawa kemana Bangsa Papua ini...
lam2 seeprti kapal yang kehilangan arah kha...
sa rasa mcm bgitu sdh...
sorry klo sa terlalu cerita banyak..
Saya:
akhir2 ini, saya mendengar terlalu banyak rasa keluhan
kekesalan, kebosanan, kejenuhan, serta tangisan
yng intinya seperti yng kau sampaukan saat ini
mereka bingung,
Papua ini akan jai bagaimana
kl masing2 fraksi
pimpinan
serta organ2 tetap tahan dorang pu ego
tp sa selalu katakan
konsekuensi dari perjuangan haruslah demikian
untuk mencapai sebuah titik,
kita perlu satukan sekian banyak ide, gagasan, karakter, watak, bahkan serta satukan hati
dan ini memang ini yng sedang kita juangkan,
sa juga selalu bilang,
lebih baik mundur, seraya berbenah, dan maju lagi, ketika tak mampu lagi, tarik diri, undur lagi, dan rasa mampu, maju lagi untuk berjuang lagi
dan ini yng di katakan sebagai kehidupan,
bukan ketika tidak puas, kecewa, jenuh, bahkn bosan,
langsung tarik diri
seraya melupakan idealisme awal
yang telah tumbuh kembangkan pemikiran kita
dan saya rasa itu sangat2 wajar,
sayapun mengalami hal yng sama seperti koe, walau sa sendiri masi terikat
ada rasa jenuh, bhkn sa sendiri pernah blng ama Tuhan, panggil aku cepat, kl memang titik terang akan sebuah kebebasan tidak pernah kau tunjukan
sampai saat ini, tidak ada jawaban yang TUHAN BERIKAn
saya tau, ada titik terang yang dia ingin tunjukan dengan masa depan papua, namun belum ada orng yng di tunjuk untuk menemukan titik terang itu
dan saya berharap saja, ada orng asli PAPU yng di utus untuk menemukan titik terang itu,
terang yang mana membawah sebuah kebebasan kekal bagi segenap rakyat PAPUA
itu mungkin dari saya sodara bagusss
NN:
seepp...
trims....
mcm sa pu harapan
jjadi segar lg..
harapan yang harus diperjuangkan..
yakin semua itu ada wakunya...
Trimss e....
Saya:
Ok, memang tugas kita untuk saling menguatkan, mengingatkan, serta saling mengakat
Jika ada yng jatuh
NN:
Gbu
Saya:
Too…
Tuesday, October 13, 2009
Obrolan Singkat, Gambaran Kekecewaan
Label:
MAHASISWA PAPUA,
PAPUA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...