Monday, December 07, 2009

Seluruh Kepala Distrik di Kabupaten Intan Jaya Harus Kembali ke Tempat Tugas

POGAU- Pemekaran Kabupaten Intan Jaya memang untuk membawah keluar masyarakat dari berbagai ketertinggalan, termasuk keterisolasian, dan karena itu, kerja sama yang baik dari semua pihak sangat di butuhkan, salah satunya peran kerja yang baik dan bertanggung jawab dari kepala-kepala distrik di Kabupaten Intan Jaya yang telah terpilih beberapa waktu lalu. Bagaimana mau melihat masyarakat Intan Jaya yang makmur dan sejahtera, sedangkan kepala-kepala distrik lebih banyak habiskan waktu di luar Kabupaten Intan Jaya.

Banyak orang yang mengatakan bahwa masih ada beberapa kepala distrik di Kabupaten Intan Jaya yang tidak begitu serius mengabdi untuk masyarakat, dan lebih sering tinggal di kota, dari pada harus pulang dan tinggal bersama-sama dengan masyarakat. Ini harus menjadi pertimbangan yang serius bagi pemerintah daerah dalam mengontrol fungsi kerja dari setiap kepala distrik yang ada.

Hal ini dikemukakan oleh Septinus Tipagau, S.Ip, salah satu tokoh intelektual suku moni dari Kabupaten Intan Jaya, saat ditemui media ini di seputaran Pantai Maf, Senin, (07/12) kemarin.

Menurutnya, bahwa banyak kepala distrik yang lebih senang habiskan waktu di Kabupaten Nabire, daripada kembali ke tempat tugas untuk mengabdi kepada masyarakat. “saya lihat hampir semua kepala distrik di Kabupaten Intan Jaya yang lebih senang tinggal di Kabupaten Nabire, daripada harus kembali dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat. Dan seharusnya ini tidak boleh terjadi, pemda harus memberi teguran keras aparatnya yang bekerja setengah-setengah untuk perkembangan masyarakat Intan Jaya,” pungkasnya.

“coba nanti lihat saja, kemungkinan semua kepala distrik dari Kabupaten Intan Jaya ada tinggal di Nabire. Ini menjadi pertanyaan besar, kira-kira apa yang mereka lakukan di Kabupaten Nabire, padahal tempat tugas mereka bukan disini. Kalau mereka mau kasih habis anggaran, dimana tidak mengabdi kepada masyarakat lebih baik stop sudah angkat mereka jadi kepala distrik,” tegasnya.

Selain itu, menurut mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja ini, bahwa kepala distrik yang tidak loyal kepada masyarakat, lebih baik di pecat saja, karena nanti tidak menciptakan Kabupaten Intan Jaya yang baik, dan tentunya sudah akan memberi kesulitan kepada pemda untuk melakukan pembangunan.

Lebih lanjut menurutnya, bahwa kepala distrik di 6 Distrik di Kabupaten Intan Jaya mempunya fungi yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Intan Jaya kedepan. “kepala distrik mempunyai peran yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Intan Jaya, dimana menyampaikan apa yang menjadi keluhan, kekurangan serta kebutuhan pembangunan di tingkat distrik, dan hal ini yang harus di pahami oleh setiap kepala distrik yang telah terpilih,” urainya.

“saya berharap hal ini bisa menjadi perhatian yang serius dari penjabat Bupati Kabupaten Intan Jaya, dimana memberi teguran kepada para kepala distrik yang berlama-lama di Kabupaten Nabire untuk mengurusi kepentingannya sendiri. Kalau ada yang mengatakan bahwa mereka ada di Kabupaten Nabire untuk urus kepentingan masyarakat di tingkat distrik itu omong kosong, karena mereka telah ada di Kabupaten Nabire sejak pelantikan hingga sekarang,” tambahnya.


headerr

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...