Pendahuluan
OCTHO- Potensi wisata sebuah daerah, jika dikelolah dengan sebaik-baiknya sudah tentu akan memberi keuntungan bagi warga masyarakat sekitarnya. Selain itu juga, akan memberikan pemasukan bagi kas daerah, dalam hal ini potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Nabire sendiri. Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadikan potensi wisata sebagai sumber pemasukan terpenting, dan hal itu terbukti memberikan keuntungan besar.
Kita bisa lihat contoh dari Provinsi Bali, salah satu daerah di Indonesia yang mengembangkan prinsip ini, dimana menjadikan objek wisata sebagai modal utama dalam menghidupi masyarakat, pemerintah serta mengembangkan SDM yang ada disana. Komitmen dan tekad mereka berjalan dengan baik, hingga dalam beberapa tahun terakhir, provinsi ini merupakan salah satu daerah yang memberikan devisa (pemasukan) tertinggi bagi Negara Indonesia (Rp2,2 triliun selama tahun 2008). Ini sebuah prestasi gemilang, yang sukar di torehkan daerah manapun di pulau jawa.
Selain itu, dengan kemampuan dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Bali, membuat Negara Indonesia sebagai sebuah tempat yang patut untuk dikunjugi. Lihat saja catatan kunjungan turis Mancanegara di Indonesia, dimana meningkat drastic, walau beberapa kali Indonesia pernah di landa bom.
Dengan melihat contoh keberhasilan yang di capai Provinsi Bali memberikan sebuah pertanyaan kepada kita, bagaimana dengan potensi wisata daerah lain di Indonesia? Bagaimana dengan daerah Papua? dan terlebih khusus bagaimana dengan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Nabire.
Apakah potensi wisata di Kabupaten Nabire perlu di kembangkan? Atau sebaliknya tidak perlu di kembangkan. Ataukah kita menunggu SDM yang menjanjikan, setelah itu seraya bertindak mewujudkannya. Hal ini juga agar ada pemberdayaan masyarakat setempat, terbukanya lapangan pekerjaan, serta masuknya investor asing yang memberikan kontribusi bagi pembangunan Kabupaten Nabire, khusus dalam mengembangkan potensi wisata yang ada.
Dalam uraian di bawah ini saya akan lebih spesifik bahas bagaimana gambaran umum Kabupaten Nabire, potensi wisata yang patut dikembangkan, serta peran pemerintah dalam mewujudkan sebuah pekerjaan itu, agar memang betul-betul bermanfaat.
Gambaran Umum Kabupaten Nabire
Wilayah Kabupaten Nabire berada di pesisir teluk cenderawasih yang secara geografis terletak pada posisi antara 134°,35′–138°,02′ Bujur Timur dan 2°,25′ – 4°,15′ Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Nabire 15.350 Km2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut sebelah utar Teluk Sarera, Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen, Sebelah Selatan, Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Mimika, Sebelah Timur, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Paniai, Sebelah Barat, Kabupaten Teluk Wandama dan Kabupaten Kaimana.
Wilayah Kabupaten Nabire memiliki topografi datar diperkirakan 47% dari luas wilayah terletak menyebar pada distrik Yaur, Wanggar dan Napan. Sedangkan daerah berbukit diperkirakan 53% tersebar pada distrik–distrik Sukikai, Uwapa, Mapia, Moenemani dan Ikrar.
Topografi dan keadaan formasi geologisnya sangat bervariasi dan berpengaruh terhadap pembentukan dan jenis tanah. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut, Rawa, terdapat di sekitar aliran Sungai Wapoga, Kali Mangga dan Kali Bumi, merupakan daerah-daerah deposit kuarter yang menerima endapan sungai menutup batuan sedimen (alluvium), tersier dan pleistosin. Tumbuhan khas di lokasi ini antara lain sagu (metroxsilon spp) dan species lainnya.
Dataran Tanah Kering, jenis tanah yang menonjol di dataran ini antara lain organosol dan alluvium yang sering ditemukan di dataran tinggi. Daerah pantai sekitar Nabire antar lain Kali Sanggar dan Kali Nabarua terdapat jenis tanah regosol, lanhumick clay, alluvial dan podzolik, pada dataran ini terdapat hutan tropis basah. Dataran Tinggi, Lereng dan Bukit, bahan induk batuan sedimen tersier dan pleistosin tanah kapur. Janis tanah yang terdapat antara lain: podzolik merah, hidromorf kelabu, merah sampai kuning.
Iklim, Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian letak dimana setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0.60 ºC. Akibat topografi yang bervariasi di dataran tinggi maka suhu udara di Kabupaten Nabire berkisar antara 20 ºC–32 ºC, dengan suhu maksimun 34ºC. Wilayah ini beriklim tropis basah dengan curah hujan hampir merata sepanjang tahun.
Jumlah penduduk Kabupaten Nabire menurut data Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire sampai dengan akhir tahun 2005 sebanyak 172.315 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 92.476 jiwa dan perempuan sebanyak 79.839 jiwa. Tahun 2004 terjadi peningkatan penduduk sebanyak 8.510 jiwa (jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 160.882 jiwa) atau meningkat sebesar 2,3%.
Meningkatnya jumlah penduduk tersebut disebabkan adanya kelahiran dan masuknya penduduk dari luar Kabupaten Nabire yang setiap tahun semakin meningkat. Mayoritas penduduk Kabupaten Nabire memeluk agama Kristen Protestan dan Katolik, kemudian Islam, sedangkan pemeluk agama Hindu dan Budha relatif sedikit jumlahnya.
Mata pencaharian penduduk asli Kabupaten Nabire pada umumnya adalah peramu, bertani, berburu hewan dan sebagai nelayan. Sumber daya manusia di Kabupaten Nabire dapat dikatakan masih rendah kualitasnya, akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan masyarakat. Sedangkan dari segi kuantitas, sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan daerah.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang tersebar di Kabupaten Nabire sangat potensial antara lain terdapatnya sumber daya hutan tropis yang kaya akan berbagai jenis flora seperti Arucaria, Librocedus, Grevika, Eucalyptus, Metrosideros, Trisnatia, Melakuca, Darydium, rotan, damar, sagu, kayu lawang, masohi dan gaharu. Sedangkan fauna terdiri dari berbagai jenis mamalia, unggas dan reptilia seperti babi, rusa, kuskus, kasuari, cenderawasih, kakatua, nuri, itik, buaya, biawak, berbagai jenis ular dan sebagainya.
Disamping itu, terdapat juga hutan mangrof, sumber daya kelautan, pertambangan, dan bahan-bahan galian antara lain marmer, mika, minyak bumi, emas, jenis tambang galian C dan lain-lain.
Potensi sumber daya alam, tersebar di berbagai distrik sebagai berikut, Distrik Nabire: marmer sebanyak 50.000.000 m3, minyak bumi, koalin, lempung, lumpur dan nikel serta emas. Distrik Uwapa : terutama emas yang saat ini dijadikan lokasi penambangan rakyat seluas 30 km2, bahan galian tambang lainnya adalah kaolin dan batu gamping. Distrik Yaur, marmer sepanjang 1 km volumenya sekitar ratusan juta m3 dan ditemukannya kandungan emas serta terkenal dengan kawasan Taman Laut Teluk Cenderawasih seluas 566.500 Ha.
Distrik Napan: minyak bumi, batubara dan emas serta potensi dataran rendah yang luas dan subur untuk pengembangan tanaman pangan dan tambak rakyat seperti budidaya udang, kepiting dan ikan bandeng. Distrik Mapia: batubara dan emas serta potensi perkebunan kopi, kakao dan kelapa sawit. Distrik Kamu: dataran Lembah Kamu yang subur dan luas berpotensi untuk pertanian tanaman produksi, terutama kopi yang saat ini terkenal sebagai penghasil Kopi Arabica (Kopi Moanemani) dan coklat.
Distrik Ikrar: emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi. Distrik Sukaikai: emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi. Distrik Wanggar: emas dan lahan pertanian khususnya sawah. Distrik Siriwo: emas dan lahan pertanian kopi, kakao, kelapa sawit serta hutan produksi.
Apabila seluruh potensi sumber daya alam ini dikelola dan dieksploitasi, akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membiayai pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
Potensi Wisata
Setelah membaca gambaran umum Kabupaten Nabire serta sumber daya alamnya, bisa kita beri kesimpulan, bahwa sangat banyak potensi yang terkandung didalamnya. Dan semua itu kalau saja dikelola secara baik, akan memberikan nilai ekonomi yang sangat tinggi dan sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membiyayai pembangunan demi kesejahteraan masyakat Kabupaten Nabire yang ada.
Sekedar pengetahuan penulis, ada beberapa tempat wisata di Nabire yang dapat di kelolah untuk pemasukan bagi daerah dan pemerintah. Namun kadang diabaikan oleh pemerintah daerah, padahal potensi-potensi seperti itu perlu pengembangan yang lebih khusus. Dan ada beberapa tempat yang penulis katakan layak dikelola oleh pemerintah daerah Nabire.
Pertama; wisata pantai Gedo di daerah Sanoba. Sejak keberadaannya pantai ini, sudah banyak wisatawan yang berdatangan, baik dari Nabire maupun luar Nabire. Pemandangan, indahnya pantai serta situasi yang menyenagkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun sampai saat ini, tidak banyak yang berpikir untuk mengelolahnya untuk menjadi tempat wisata yang lebih besar, dimana memberi pemasukan penting bagi daerah dan masyarakat.
Kedua; wisata pantai Yamari yang ada di Siriwini. Sama halnya dengan pantai gedo, tempat wisata ini juga telah banyak di kunjungi. Lebih banyak orang ke tempat wisata ini untuk melepaskan kelelahan selama masa kerja. Potensi pemasukan sangat besar, namun lagi-lagi pemerintah daerah mengabaikannya.
Ketiga: wisata Pulau Harlem di kepulauan Mor. Sejak keberadaannya tempat wisata ini, sudah banyak wisastawan yang mengunjunginya. Tempat wisata ini bukan di kunjungi oleh wisatawan lokal serta nasional saja, namun sempat dikunjungi juga oleh wisatawan mancanegera, diantaranya dari; Korea, China, Amerika, dan Polandia. Namun lagi-lagi pemerintah mengabaikan peluang itu.
Keempat; Tempat wisata pantai Maf yang terletak di jantung kota Nabire. Sudah menjadi pemandangan umum, ketika dapat kita saksikan banyak orang yang selalu mengunjungi tempat ini. Pantainya yang indah, tempat duduk yang asri, serta pemandangan umum yang menjanjikan menarik minat banyak orang untuk mengunjunginya. Namun secara umum juga tempat wisata ini di abaikan pemasukannya oleh pemerintah daerah.
Peran Pemerintah
Semua potensi wisata yang ada di Kabupaten Nabire akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, serta pemerintah daerah ketika ada kemauan keras untuk mengembangkannya. Dalam hal ini dari Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten Nabire sendiri.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata harus serius, komitmen, serta bersepakat penuh untuk mengembangkan setiap potensi wisata yang ada. Karena ini bagian terpenting dari pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan pendapatan daerah yang lebih menjanjikan. Ada beberapa langkah yang Dinas Pariwisata harus lakukan untuk meningkatkan, serta menggunakan kelebihan potensi wisata.
Pertama: mengadakan penilitian serius terkait potensi wisata yang nantinya akan memberikan manfaat kepada rakyat umum. Penilitian ini juga harus melibatkan masyarakat umum, serta pemilik hak ulayat sendiri, karena mereka yang mengetahui situasi, serta kelebihan yang ada.
Kedua; melakukan perencanaan yang matang dalam mengagaskan hasil penilitian itu. Dimana perencanaan yang baik, serta akan memberikan manfaat di hari-hari kedepan untuk mewujudkan potensi wisata Kabupaten Nabire yang nantinya akan memberikan manfaat besar bagi rakyat dan pemerintah daerah.
Ketiga: melakukan kerja serius sesuai dengan hasil penilitian serta hasil perencanaan yang ada. Sudah tentu hasil penilitian dan perencanaan yang di kembangkan untuk mendongkrak potensi wisata betul-betul harus berguna bagi rakyat umum. Ketika ketiga langkah ini dikerjakan dengan tidak mengabaikan prinsip kebersamaan, maka akan memberikan hasil yang sangat baik bagi semua instansi.
Penutup
Maju mundurnya potensi wisata di Kabupaten Nabire tergantung segala kebijakan, komitmen, serta peran kerja yang pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten lakukan. Dan yang perlu di ingat, segala kebijakan, serta keputusan yang di buat, harus memberi manfaat penuh bagi warga masyarakat setempat.
Banyak potensi wisata yang ada di Kabupaten Nabire bukan sebuah ukuran menilai kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat dan Kabupaten Nabire. Semua tergantung dari komitmen, kebersamaan serta kemauan kerja dari semua instansi terkait, terlebih khusus pengambil kebijakan.
Ketika tidak ada tindakan nyata yang pemerintah daerah lakukan untuk menyelamatkan aset daerah (potensi pariwisata) jangan pernah bermimpi, rakyat dan daerahnya akan maju. Semua butuh praktek, teori yang panjang lebar tanpa tindakan nyata, hanya menghasilkan perselisihan dan perdebatan yang panjang.
Dengan tulisan yang cukup singkat ini, semoga pemerintah daerah di Kabupaten Nabire insaf, bahwa potensi yang sudah saatnya, dan harus di kembangkan untuk kemakmuran dan kepentingan semua rakyat di Nabire. Jangan sekali-kali mengembangkan potensi wisata yang ada untuk kepentingan pribadi semata, dampaknya akan lebih menghancurkan daerah Nabire di masa-masa mendatang.
Daftar Pustaka
- Data dari BPS Kabupaten Nabire
- Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Nabire
- Data dari Dinas Pertambangan Kabupaten Nabire
- http://hariansib.com/?p=60318
- http://nabire.wordpress.com/2008/08/20/kota-nabire/
- http://wikipedia.com
Saturday, December 05, 2009
Peran Pemda Dalam Mengembangkan Potensi Wisata di Kabupaten Nabire
Label:
KABUPATEN NABIRE
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...