Saturday, February 27, 2010

Bupati Intan Jaya Diminta Memberikan Kepastian Terkait Nasib CPNS Yang Tidak Lolos

Max Zonggonau: Saya Akan Perjuangkan Nasib Mereka

OCTHO- Penjabat Bupati Kabupaten Intan Jaya diminta memberikan kepastian kepada anak-anak asli Intan Jaya, khususnya lulusan SMA/SMK dan sederajat lainnya yang tidak diterima pada formasi tahun 2009 kemarin. Hal ini di sampaikan John JR Belau, salah satu perwakilan masa saat memberikan keterangan kepada media ini, Minggu (28/02) kemarin.

Menurut John beberapa kali telah diadakan pertemuan, namun Penjabat Bupati dan Sekda belum memberikan kepastian soal nasib mereka pada penerimaan CPNS pada formasi berikutnya. “kami sudah ketemu dengan Bupati dan Sekda terkait tuntutan ini, namun sampai saat ini mereka belum memberikan respon positif. Kami menyampaikan tuntutan itu, karena memang itu menjadi hak kami sebagai anak putra daerah” tegas John.

Selain itu, lanjut John kami yakin Penjabat Bupati sebagai penanggung jawab politik dan Kepala Dearah di Kabupaten Intan Jaya dapat memberikan kepastian atau jawaban terkait tuntutan dan harapan ini. “Bupati dan Sekda tentu sangat mengerti, munculkan konflik di Kabupaten Intan Jaya saat pembangunan baru mau di jalankan itu suatu hal yang tidak baik, kami yakin mereka dapat mengakomodir hal ini” imbuhnya.

Kabupaten Intan Jaya di mekarkan telah menjawab tangisan masyarakat Intan Jaya yang ada di enam distrik (Sugapa, Biandoga, Agisiga, Hitadipa, Wandai, Homeo), jangan sampai penerimaan hasil CPNS yang tidak berpihak pada mereka ini melahirkan bentuk konflik di Kabupaten Intan Jaya sendiri.

“dulu saat Intan Jaya belum di mekarkan, kami selalu pergi ke Paniai, Timika bahkan di Nabire untuk tes PNS, karena kami juga ingin makan. Namun kamu selalu di tolak bagai anak tiri yang tidak punya ibu. Sekarang Kabupaten Intan Jaya hadir telah menjadi ibu kami, beri kesempatan kepada kami untuk cari makan di daerah kami sendiri” tegasnya.

Selain itu menurutnya, dalam aksi demo beberapa waktu lalu telah di sepakati memilih 5 (lima) orang perwakilan aksi masa untuk bertemu dengan bapak Bupati. Kelima orang itu adalah Jeri Duwitau, John Belau, Jhon Sani, Markus Sondegau, dan Sakarias Yarinap. “kami lima saat itu telah bertemu dengan bapak Bupati dan Sekda, namun kami tidak menemukan jaminan yang pasti tentang nasib teman-teman. Kami saat itu betul-betul berjuang untuk nasib teman-teman, kami tidak memilki kepentingan sama sekali” pungkasnya.

Sembari mengakhiri komentarnya, John mengatakan mereka patuh dan taat kepada amanat UU Otsus yang ada, dimana menjadi tuan di atas tanah kelahirannya sendiri. “kami patuh pada amanat Otsus, karena Intan Jaya memang tempat kami di lahirkan” tegasnya.

Sementara itu Penjabat Bupati Kabupaten Intan Jaya, Max Zonggonau ketika di hubungi media ini via telepon selulurnya membenarkan adanya tuntutan tersebut. Dan menurutnya soal anak-anak asli Intan Jaya lulusan SMA/SMK dan sederajat lainnya yang tidak lolos pada penerimaan Formasi tahun 2009 lalu, akan di perjuangkan pada penerimaan berikutnya.

“saya akan perjuangkan nasib mereka pada penerimaan CPNS berikutnya, jadi adik-adik yang tidak lolos pada formasi tahun 2009 kemarin di mohon bersabar. Kita sama-sama ciptakan suasana yang baik dan kondusif di Kabupaten Intan Jaya, agar pemekaran dapat memberikan manfaat kepada masyarakat umum” tegasnya singkat.

Menurut sumber media ini, tes seleksi CPNS untuk Formasi tahun 2010 akan di laksanakan pada bulan Juni secara serentak di beberapa daerah, termasuk Kabupaten-kabupaten yang baru di mekarkan, salah satunya Kabupaten Intan Jaya sendiri. (op)


Sumber: Koran Harian Papua Post Nabire

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda...