OCTHO- Mungkin ajal akan menjemputku,
Itu pikirku
Di temani selimut kusam,
Bantal yang kumal
Aku terbaring,
Kapan teguran dan pendertiaan ini akan berakhir
Hayatan sakit semakin parah,
kecemasan batin semakin mencekam
Saat semakin memikirkanmu,
Mengenang beberapa masa saat itu
Saat pertikaian dan semua memori itu,
Walau kau dan aku tak begitu lama kenal
Namun tawa, canda dan senyum sudah sangat akrap denganku
Mungkin kau seperti malaikat
Kau selalu meyakinkanku,
Bahwa aku akan sembuh
Namun kadang itu jadi perdebatan dengan nadiku
Aku selalu menggelak
Tidak…..
Aku ingin mati saja…..
Namun kuakui,
Bapa dan kau sepaham
Ku harap…..
Kepergianmu menjadi semangatku
Tawa canda di alammu
Menjadi ketenanganku
Akut tak tau
Kapan kau akan kembali
Kau kembalipun
Aku mungkin tak akan pernah bertemu denganmu lagi
Karena batin ini sedang merencanakan hal besar
Hal besar untuk perubahan tanah ini
Tanah ini butuh kau dan aku
Kau dengan senjatmu
Aku juga dengan akan senjatku
Salam untukmu
Sukses untuk perjuanganmu
Makasih buat semuanya
Tapi segalanya belum berakhir
Kau masih memiliki hutang padaku
Aku tak pernah melupakan semua itu.
Kenangan di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire-Papua
Nabire, 02 Mei 2009.
Monday, May 04, 2009
Kepegianmu…....
Label:
PUISI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...