OCTHO- Mungkin tepat kau menciptakan aku, dimana menjadi pelita di antara kegelapan yang semakin memuncak. Saya tidak pernah berharap untuk menjadi seorang nabi, ulama, pendeta bahkan menjadi malaikat yang dapat berbual janji seraya menawarkan nafas kehidupan kepada sekain banyak umatmu yang ada di dunia Papua.
Saya senang dengan perjalan hidup saya saat ini, dimana berbicara, berdiri serta bertindak untuk sebuah perubahan. Yakin membawah rakyat dan Papua keluar dari berbagai ketertinggalan. Aku tahu, itu sebuah keputusan serta pilihan hidup yang kau pilihkan pada diri aku.
Hal ini semakin jelas lagi ketika kau menitpkan aku pada beberapa orang yang kadang saya sukar percayai tekad dan kesungguhan mereka untuk membangun aku dan teman2 aku. Namun seiring berjalannya waktu, kau selalu menguatkan aku, untuk memercayai dan meyakini mereka, bahwa mereka adalah utusan yang kau utus untuk membawah terang, yang sebentar lagi tongkat estafet itu akan sampai pada diri kami.
Aku bangga dan senang, ketika kedua orang tuaku kau panggil begiti cepat, saya juga tidak pernah berharap, dan tidak pernah menginginkan kedua orang tuaku begitu cepat pergi, namun saya tahu, kau berencana lain terhadap mereka dan terhadap diriku.
Kadang aku menyalhakan diri, kadang juga aku menyalahkan dunia Papua yang begitu tega memanggil kedua orang tuaku, aku tidak pernah menginginkan pergi begitu cepat, namun apa boleh buat, semua telah terlanjut tereksesusi, memang kasar menggungkan kata eksekusi untuk menggambarkan tekad dan keputusan-Mu, tapi itulah yang selalu saya simpulkan.
SEMOGA saya tetap berjalan dengan kondisi seperti ini. Dan tetap bertindak dengan segala kemampuan yang kau berikan untuk saya pakai.
KM Labobar, 14 Des 2009
Pukul 07.00 Wib
Thursday, December 17, 2009
Hanya Sedikit Puas Dengan Semua Ini
Label:
AQ
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda...